Selasa 14 Jul 2015 14:43 WIB

Permintaan Tinggi, Harga Daging Melonjak

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Satya Festiani
Pedagang daging sapi melayani pembeli dipasar Jatinegara,Jakarta,Selasa (10/3).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang daging sapi melayani pembeli dipasar Jatinegara,Jakarta,Selasa (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Bapokstra Kementerian Perdagangan Robert Bintaryo mengatakan, harga daging sapi di pasaran naik karena permintaan tinggi. Sementara, menjelang lebaran sudah banyak pedagang daging sapi dan pekerja di rumah pemotongan hewan yang mulai pulang kampung.

"Masyarakat kita lebih suka daging segar ketimbang daging beku, sementara penjual daging di pasar beberapa sudah mulai pulang kampung," ujar Robert kepada Republika, Selasa (14/7).

Robert menjelaskan, pihaknya sudah bekerja sama dengan pengelola pasar dan feedlot untuk memasok daging sapi. Menurutnya, pada saat hari besar keagamaan seperti lebaran ada kompensasi yang dibayar oleh pedagang daging sapi. Pada hari biasa, pedagang biasanya mendapatkan omzet tambahan dari penjualan jeroan. Sementara, saat puasa dan lebaran, masyarakat lebih banyak mencari daging ketimbang jeroan.

"Jadi, yang tadinya pendapatan bisa didapatkan dari penjualan jeroan dibebankan ke daging sehingga penjual juga berlomba-lomba untuk menjual daging saja," kata Robert.

Berdasarkan pemantauan di sembilan rumah potong hewan di wilayah Jabodetabek, Robert memastikan bahwa stok daging sapi untuk kebutuhan lebaran masih cukup. Terkait impor sapi, menurut Robert, saat ini sedang dilakukan pembahasan dengan Kementerian Pertanian untuk dihitung stoknya. Pasalnya, rekomendasi impor sapi berasal dari Kementerian Pertanian.

Sementara itu, Direktur Impor Kementerian Perdagangan Thamrin Latuconsina juga memastikan belum ada impor sapi tambahan dalam waktu dekat maupun rencana impor pada kuartal III/2015 mendatang. Menurutnya, realisasi impor sapi pada kuartal II/2015 sudah mencapai 90 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement