Kamis 09 Jul 2015 17:47 WIB

Distorsi Ekonomi Berdampak pada Kesenjangan Sosial

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Satya Festiani
Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan), Ketua ISEI Darmin Nasution (kanan) berbincang dalam Silaturahim dengan Dunia Usaha Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi di JCC, Jakarta, Kamis (9/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan), Ketua ISEI Darmin Nasution (kanan) berbincang dalam Silaturahim dengan Dunia Usaha Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi di JCC, Jakarta, Kamis (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Distorsi ekonomi yang terjadi saat ini, membuat kesenjangan sosial semakin besar. Presiden Joko Widodo menyatakan, investasi di sistem pendidikan dan kesehatan amat diperlukan agar sumber daya manusia di Indonesia lebih baik.

Menurutnya, Indonesia butuh ekonomi struktural, untuk mengatasi ketimpangan ekonomi. "Namun perlu diingat memang kita tidak bisa ambil jalan pintas dan tembakan ajaib. Masyarakat harus sadar tidak ada 'simsalambim'," tutur Jokowi Acara Silaturahmi dengan Dunia Usaha 'Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi' di JCC, Jakarta, Kamis, (9/7).

Ia menambahkan, ketimpangan ekonomi yang terjadi di dalam negeri, juga bisa dilihat dari industri tanah air yang ketinggalan. Dirinya menegakan, tren tersebut harus segera dibalikkan.

"Kita harus membangun mesin pertumbuhan ekonomi baru," tegasnya. Baginya, untuk membangun mesin itu, perlu revolusi di budaya manajemen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement