Kamis 09 Jul 2015 17:00 WIB

'Singapura Saja tak Siap Hadapi MEA'

Kementerian Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Kerjasama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri Ina Krisnamurthi mengatakan tantangan utama bagi Indonesia dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlaku pada awal 2016 adalah pada tingkat pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang MEA itu sendiri.

"Tantangan utama bagi Indonesia dalam menghadapi MEA nomor satu adalah 'awareness' atau pemahaman tentang MEA. AFTA (ASEAN Free Trade Agreement)bukan MEA, FTA (Free Trade Area) bukan MEA," kata Ina Krisnamurthi, Kamis (9/7).

Menurut dia, masyarakat Indonesia perlu memahami bahwa MEA merupakan suatu proses penguatan kerja sama ekonomi di antara negara-negara anggota ASEAN, salah satunya di bidang perdagangan.

"Jadi, yang harus dipahami MEA itu bukan liberalisasi perdagangan, karena MEA sebenarnya bagian dari proses integrasi kawasan. Masyarakat Ekonomi ASEAN di 2015 itu hanya satu tahapan dari satu proses yang sangat panjang bagi ASEAN sendiri," jelas dia.

Terkait kekhawatiran beberapa pihak tentang lemahnya daya saing ekonomi Indonesia yang dapat menyebabkan ketidaksiapan menghadapi MEA, Ina mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak ada satu pun negara ASEAN yang 100 persen siap menghadapi MEA.

Dia mengatakan bahwa pada retreat ASEAN Ministerial Meeting, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi secara tegas menekankan agar negara-negara ASEAN bersikap jujur mengenai kesiapan menghadapi MEA.

"Menlu Retno yang pertama kali dengan tegas menekankan ASEAN harus jujur, jangan bilang siap ternyata tidak. Dari situ diketahui ternyata 10 negara belum benar-benar siap. Singapura saja tidak siap karena dia lahannya sempit dan tenaga kerjanya sedikit," ungkap Ina.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement