Selasa 07 Jul 2015 19:35 WIB

Bank Jepang Tawarkan Pinjaman Besar ke Indonesia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham
Presiden Joko Widodo (kanan) berdiskusi dengan Menko Perekonomian Sofyan Djalil (kiri) saat rapat terbatas membahas dana sosial di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/7).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (kanan) berdiskusi dengan Menko Perekonomian Sofyan Djalil (kiri) saat rapat terbatas membahas dana sosial di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank for International Cooperation (JBIC) kembali menawarkan pinjamannya kepada pemerintah guna mendukung program pembangunan Indonesia. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, nilai tawaran yang diberikan oleh JBIC jauh lebih besar dari tahun sebelumnya.

Kendati demikian, ia belum dapat menyebutkan nilai pinjaman yang disediakan untuk pemerintah Indonesia. "Tidak menyebutkan nilai, intinya komitmen mereka yang semakin besar dan itu potensi untuk kita gunakan," kata Sofyan usai mendampingi Wapres Jusuf Kalla bertemu direktur JBIC di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (7/7).

Lebih lanjut, Sofyan menjelaskan, dalam pertemuan tersebut Jepang menunjukan komitmen mereka untuk membantu pelaksanaan program pembangunan. Menurut Sofyan, pemerintah pun menyambut baik tawaran Bank JBIC tersebut.

"Bagus sekali, kita berterimakasih kembali bahwa itu akan banyak sumber pembiayaan yang bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia," jelas Sofyan.

Menurut dia, besaran bunga yang harus di bayar pemerintah untuk pinjaman jangka panjang pun relatif lebih murah. Kendati demikian, pemerintah masih akan mengkaji tawaran pinjaman tersebut untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"Kita senang kan, artinya pemerintah Jepang menyediakan dana lebih besar yang bisa kita pakai, tergantung kita pakai atau tidak," tambah dia.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan, dalam pertemuan tersebut Bank JBIC menawarkan sejumlah skema pembiayaan program pembangunan. Wapres, sambung dia, akan mempertimbangkan serta mengkaji tawaran tersebut. "Pak Wapres jawab akan mempertimbangkan, akan mengkaji," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement