REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Situs jual beli Amazon.com akan membuka program pinjaman bisnis untuk penjual kelas kecil di Inggris dan tujuh negara lainnya termasuk Tiongkok. Kehadiran pinjaman ini diharapkan bisa mengembangkan bisnis lokal.
Sampai saat ini program yang disebut Amazon lending tersebut baru ditawarkan hanya kepada penjual di Amerika Serikat dan Jepang. Tapi Kepala pemasaran Amazon, Peter Faricy mengatakan rencana ini sebagai tawaran untuk peminjaman modal kepada negara lain sebagai pihak ketiga penjualan.
Negara-negara yang beruntung mendapatkan program itu adalah Kanada, Prancis, Jerman, India, Italia, Spanyol dan Tiongkok. Dana pinjaman diharapkan bisa menjadi faktor kunci persaingan. Selain itu juga harga saham diinginkan agar meningkat berkat pinjaman itu.
Beberapa perusahaan peminjaman yang membantu proses seleksi peminjam dana mengatakan para pedagang mengambil risiko. Sebab, mereka tidak mengetahui sistem kredit pasar di tempat operasinya.
Salah satu pengamat keuangan William Black mengatakan bisnis kecil punya risiko kegagalan yang besar. Apalagi ia mengkhawatirkan bisnis di India dan Tiongkok yang bisa saja cepat gulung tikar. Namun pihak Amazon merasa aman menggelontorkan dana pinjaman berdasarkan data internal perusahaan.