Senin 29 Jun 2015 13:37 WIB

Investasi 6 Juta Dolar AS, APRIL Grup Cegah Kebakaran Hutan

Rep: Sonia Fitri/ Red: Satya Festiani
Kebakaran hutan dan lahan di Desa Buruk Bakul, Bengkalis, Riau, Jumat (13/2).
Foto: Antara
Kebakaran hutan dan lahan di Desa Buruk Bakul, Bengkalis, Riau, Jumat (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengupayakan pencegahan kebakaran hutan akibat ancaman gelombang panas El Nino, produsen bubur kayu dan kertas terintegrasi Asia Pacific Resources International Ltd (APRIL Grup) menginvestasikan lebih dari 6 juta dolar AS untuk peralatan pemadaman kebakaran. Selain itu, APRIL Group juga sudah melatih lebih dari 700 Masyarakat Peduli Api (MPA).

"Masyarakat juga bisa melaporkan munculnya api ke pos pengaduan 24 jam ke nomor kontak 0811 707 2121," kata Managing Director APRIL Group Indonesia Operations Tony Wenas dalam rilis pada Senin (29/6).

Tony menegaskan, pencegahan adalah perhatian utama dalam manajemen pengendalian kebakaran. Berdasarkan catatannya, selama dua tahun terakhir, munculnya api penyebab kebakaran yakni disebabkan tangan manusia dengan tujuan membuka lahan untuk berkebun.

Oleh karena itu, perusahaan menjalin kemitraan dengan masyarakat dan mengembangkan inisiatif seperti Desa Bebas Kebakaran, sebuah program untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas masyarakat dalam pengendalian kebakaran. Lewat program tersebut masyarakat setempat disediakan berbagai peralatan dan penyuluhan untuk meningkatkan kemampuannya dalam pengendalian kebakaran. Masyarakat juga dibukakan akses untuk sistem pertanian berkelanjutan.

Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus Subagyo Swarinoto menyatakan gelombang panas  El Nino yang akan mengakibatkan kemunduran awal musim hujan 2015-2016. Dampaknya ada beberapa wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan. Sumatera Selatan, Jawa dan Kalimantan Barat adalah daerah yang saat ini sangat mudah terjadi kebakaran.

Karenanya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan, dengan prediksi kebakaran hutan yang rwntan akibat El Nino, kementerian akan meperluas upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Aceh dan Kalimantan Selatan, selain di Riau dan Sumatera Selatan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement