REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulog membatasi pembelian maksimal hingga 5 kg untuk semua komoditas dalam operasi pasar bahan pangan di sejumlah titik strategis Badan Urusan Logistik (Bulog). Hal tersebut guna mencegah adanya oknum penjual yang ingin menimbun atau menjualnya lagi dengan harga lebih mahal.
"Kita juga melihat profil pembeli, seharusnya memang yang beli konsumen langsung, agar pelaksanaannya efektif," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Bulog Fajri Sentosa pada Kamis (25/6).
Mendukung keberlangsungan operasi pasar, Bulog menurunkan 22 armada yang berkeliling di 22 titik se Jabodetabek di antaranya di Kebayoran Lama, Pasar Minggu, Pasar Blok A, Pasar Lenteng Agung, Pasar Rumput, Sumur Batu, Klender, Jatinegara, Ciracas, Pasar Rebo Kramatjati, Grogol, Palmerah, Tomang, Pasar Sindang dan lokasi strategis lainnya. Anggaran yang dialokasikan pun berasal dari dana komersial non subsidi. Namun ia tak menyebut angkanya.
Di luar Jabodetabek pun, Bulog membuka operasi pasar dengan mengandalkan 130 sub divisi regional yang tersebar. Bulog mengaku tak berorientasi keuntungan besar dalam proses penjualannya. "Kita ga ambil untung tapi juga ga rugi. Karena fungsinya kan pengendali harga," katanya.
Berikut ini harga-harga bahan pokok yang ada di Truk Logistik Operasi Pasar:
Beras Komersial Rp 9.500/kg
Beras Medium Kemasan 5 kg, Rp 8.000/Kg
Beras Medium Kemasan 15 kg, Rp 7.600/Kg
Minyak Goreng Kemasan Botol Rp 12.500/liter
Gula Rp 10.900/Kg
Bawang Merah Rp 17.000/Kg
Cabai Rp 20.000/Kg