Senin 22 Jun 2015 21:43 WIB

Dukungan Presiden Kepada Ekonomi Syariah Harus Menyentuh Praktik

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Nasional Aku Cinta Keuangan Syariah (ACKS) disambut baik pelaku industri. Hanya saja, dukungan ini pun harus menyentuh tatanan praktik.

Direktur Utama Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Artha Madani Cahyo Kartiko mengatakan, penguatan atas keuangan syariah penting bagi industri, terutama dari kepala negara. Ini jadi semacam perintah di jajaran birokrasi untuk mendukung industri keuangan syariah Indonesia.

Hanya saja, kata Cahyo, perlu lebih detil pada tatanan praktik. BPRS juga perlu dilibatkan dalam pembiayaan program-program pemerintah, seperti pembiayaan perumahan dan pembiayaan melalui Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB).

''Pembiayaan pemilikan rumah kecil termasuk yang menarik bagi BPRS. Karena segmen pasarnya khas BPRS, mikro dan kecil,'' ungkap Cahyo.

Menurutnya, ini penting mengingat margin yang ditawarkan BPRS lebih rendah sehingga lebih terjangkau. Sayang ini terhenti.

Cahyo melihat ada perkembangan menarik dari industri keuangan syariah Indonesia. Dahulu, fokusnya hanya bank. Di bawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sektor industri keuangan syariah lain seperti pasar modal dan industri keuangan non bank juga jadi bisa ikut bergabung.

''BPRS juga jadi mendapat berbagai kesempatan strategis. Misalnya kedekatan dengan bank, asuransi dan pembiayaan syariah. Ini kami apresiasi,'' tutur Cahyo.

Corporate Secretary Citifin Multi Finance Syariah M Yulian Ma'mun mengatakan dukungan semacam ini dari presiden sudah baik. Tapi, industri masih butuh dorongan lain yang lebih kuat.

Direktur Unit Usaha Syariah Bank Danamon Herry Hykmanto menyambut baik dukungan yang diberikan presiden untuk keuangan syariah. ''Bagus, berarti ada dukungan,'' kata Herry.

Hasil pertumbuhan UUS Danamon yang bagus juga jadi cerminan keseriusan mereka untuk ikut membangun industri keuangan syariah.

Sharia Business Manager Allianz Indonesia Abul Chalik menyebut dorongan presiden terhadap keuangan syariah merupakan tanda pemerintah menjadikan keuangan syariah sebagai satu pilar ekonomi bangsa. Ia optimistis industri keuangan syariah masih akan tumbuh positif.

''Tantangannya memang pada kesadaran, apalagi masyarakat lebih cenderung konsumtif dibanding membeli produk proteksi,'' kata Chalik.

Ia mengapresiasi banyaknya program edukasi sosialisasi asuransi syariah yang didukung OJK, BI, dan Menteri Koordinator Perekonomian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement