Ahad 21 Jun 2015 21:38 WIB

Kemendag: Operasi Pasar Turut Jaga Kestabilan Harga

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Djibril Muhammad
?Warga mengantri saat akan membeli kebutuhan saat operasi pasar di Kantor Kemendag, Jakarta, Ahad (21/6). (Republika/Tahta Aidilla)
?Warga mengantri saat akan membeli kebutuhan saat operasi pasar di Kantor Kemendag, Jakarta, Ahad (21/6). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menilai adanya operasi pasar yang menjual barang-barang murah dapat membantu kestabilan harga. Kemendag memandang, dengan adanya titik-titik penjualan barang-barang murah, maka masyarakat dapat tertarik untuk berbelanja di tempat-tempat tersebut.

Dengan ini, tingkat kedatangan ke pasar sebagai poros utama niaga bahan pokok akan berkurang. Imbasnya, pelaku pasar tidak akan dengan seenaknya menaikkan harga karena melihat datarnya permintaan.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina dalam acara peluncuran operasi pasar oleh Kemendag dan Artha Graha Peduli (AGP) di Gedung Kemendag, Jakarta Ahad (21/6).

Srie menjelaskan, operasi pasar yang menjual bahan-bahan pokok seperti beras dan daging sapi dapat membuat tingkat permintaan ke pasar tidak meroket. Hal tersebut akan berdampak pada kestabilan harga karena mengikuti hukum pasar.

Prinsip tersebut adalah, semakin besar permintaan maka makin tinggi harga jual. Sedang sebaliknya, semakin sedikit permintaan, maka makin rendah harga yang dipatok

"Kalau ada gelaran operasi pasar seperti ini, maka masyarakat tidak akan lari belanja ke pasar, jadi kan permintaan di pasar tidak terlalu besar, otomatis, harga-harga tidak akan naik karena permintaan kurang," papar Srie.

Dia pun berharap agar masyarakat dapat dengan bijak memanfaatkan adanya gelaran operasi pasar yang diadakan oleh Kemendag dan AGP. Srie berpendapat, operasi pasar yang menjual barang-barang dengan harga miring dapat turut menolong pemerintah dalam mengontrol harga di pasaran.

Sementara itu, dalam acara peluncuran operasi pasar beras dan daging ini Kemendag dibantu oleh AGP mendistribusikan seribu ton daging sapi dan lima ribu ton beras. Kedua kebutuhan pokok tersebut, dijual dengan harga miring. Daging sapi dijual Rp 70 ribu perkilogram, sedangkan beras Rp 9 ribu per kilogram.

"Tentu ini lebih murah, karena di pasaran, beras dengan kelas medium dijual seharga Rp 10 ribu per kilogram. Sedangkan daging sapi, mencapai Rp 120 ribu per kilogram," Ketua Tim Pelaksana Operasi Pasar AGP Kusmanto Harapan dalam acara peluncuran tersebut.

Kusmanto mengatkaan, ada 153 titik di Jabodetabek yang dijadikan sasaran dalam penjualan komuditi tersebut. Ratusan titik itu akan disambangi setiap hari hingga tanggal 16 Juli 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement