REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Rachmat Gobel memperkirakan stok beras selama puasa dan lebaran akan cukup. Ia menambahkan saat ini, ketersediaan 9,904 juta ton beras ada di stok Bulog, di penggilingan, di pasar dan sisa produksi Mei-Juli 2015.
Stok barang kebutuhan pokok di seluruh provinsi, lanjutnya, dalam posisi memenuhi kebutuhan satu hingga lima bulan kedepan. Pada akhir Juli nanti ia memperkirakan beras akan surplus 1,740 juta ton selama puasa dan lebaran.
"Stok Bulog 1,489 juta ton cukup untuk 6,08 bulan," ujarnya dalam konferensi pers persiapan lebaran di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (19/6).
Untuk pangan olahan, ia katakan, para pelaku usaha ritel telah menambah pasokan 30-50 persen dari kondisi normal serta memperbaiki sistem pengangkutan barang dengan melakukan pengiriman barang pada malam hari, khususnya di Jakarta.
Rachmat menambahkan, instansi atau lembaga terkait dan para pemangku kepentingan lainnya telah siap dengan tugas masing-masing untuk menjaga pasokan barang kebutuhan pokok, menjaga kestabilan harga, menyediakan sarana angkutan barang dan penumpang serta siap mengawal dan mengamankan upaya spekulasi agar seluruh masyarakat dapat menikmati puasa dan lebaran 2015.
Dalam Koordinasi terakhir yang dilakukan pada Rabu (10/6), Rachmat menjelaskan sejumlah instansi dan lembaga terkait serta para pemangku kepentingan juga berkomitmen bersama-sama untuk dapat menjaga kepercayaan publik. Terutama kepada Pemerintah atas penyediaan barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau pada tingkat yang dapat memberi keuntungan yang cukup bagi pelaku usaha serta harga yang selaras dengan daya beli masyarakat.
Kemendag, sambung Rachmat, sementara ini sudah mengidentifikasi 215 titik pasar murah selama puasa 2015. Dalam rangka konektivitas dan memperkecil disparitas harga antara Indonesia Barat dengan Indonesia Timur, Kemendag, ia katakan telah menjalin kerjasama dengan Kemenhub mengembangkan Gerai Maritim dengan membuka jalur perintis angkutan barang kebutuhan pokok dengan rute dan periode yang tetap di 30 pelabuhan di wilayah Indonesia Timur.
"Sebagai tahap awal, dalam rangka puasa dan lebaran 2015, telah dilakukan peluncuran pilot project percontohan di Serui dengan biaya angkutan yang lebih murah serta harga barang yang lebih murah," lanjutnya.
Pengapalan pertama, lanjutnya, dilaksanakan pada 19 Juni 2015 tadi pagi dengan kapal Gunung Dempo melalui rute Tj. Priok – Tj. Perak – Makassar – Ambon – Sorong – Biak – Jayapura. Deviasi dari Biak ke Serui.
Ia menambahkan, dalam rangka pelaksanaan Perpres no.71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, saat ini Kemendag bersama dengan stakeholder terkait sedang mempersiapkan tindak lanjut-tindak lanjutnya.