REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kini bank mulai mengurangi investasi kantor cabang dan memperbesar investasi ke versi mobile atau internet. Hanya saja PT Bank Tabungan Negara (BTN) tetap membuka cabang baru.
Direktur Utama BTN Maryono menyebutkan, BTN baru saja membuka sekitar 14 sampai 20 cabang. "Kita tetap membuka cabang, karena ada masyarakat yang tetap ingin dilayani secara tradisional," jelasnya kepada Republika, Kamis, (18/6).
Meski begitu Maryono juga menyediakan pelayanan bagi masyarakat yang sudah beralih ke elektronik. Ia menambahkan, BTN tak fokus pada cabang atau elektronik, melainkan menjalankan keduanya secara bersamaan.
"Kita memang juga tidak melakukan langsung investasi, tapi kerjasama dengan pelayanan contoh PT Pos, Pegadaian, dan Telkom dalam pembayaran banking," jelas Maryono. Dirinya mengatakan, atm pun disediakan untuk mendukung pengguna elektronik banking.
Menurutnya tak semua orang beralih ke elektronik, masih ada yang senang dengan cara tradisional. Maka pembukaan cabang pun tak bisa ditinggalkan.