Rabu 17 Jun 2015 19:17 WIB

BKPM Gandeng Bank of Cina Kerja Sama Promosi Investasi

Rep: C87/ Red: Indira Rezkisari
Aturan Penanaman Modal Internasional: Para investor melakukan pengurusan perijinan usaha pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Selasa (19/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Aturan Penanaman Modal Internasional: Para investor melakukan pengurusan perijinan usaha pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Selasa (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cina selama ini telah menjadi rekan strategis bagi Indonesia untuk bidang ekonomi. Investasi dari negara tersebut dinilai sangat penting bagi Indonesia.

Cina tercatat menduduki peringkat 12 untuk realisasi investasi periode 2010 sampai dengan kuartal I-2015. Realisasi investasi Cina yang masuk ke Indonesia merupakan modal asli asal Cina atau bukan merupakan modal yang melalui negara-negara lain (special purpose vehicle countries ), seperti halnya investasi dari Singapura, Cayman Island, British Virgin Island, Seychelles dan lain-lain. Sepanjang lima tahun terakhir investasi Cina tercatat senilai 1,61 juta dolar AS dari 1.427 proyek. Hal tersebut disampaikan Kepala BKPM Franky Sibarani saat menerima kunjungan Bank of China di kantor BKPM, Rabu (17/6).

Franky menjelaskan pertemuan tersebut dilakukan sebagai kegiatan promosi investasi ke Cina pada Juli 2015 mendatang. BKPM akan bertemu dengan Pemerintah Daerah serta kalangan pengusaha di Provinsi Zhejiang dan Fujian yang bergerak di berbagai bidang. Antara lain industri pembuatan kapal beserta industri pendukungnya, industri tekstil dan industri padat karya.

Menurutnya, tren rencana investasi Cina selalu mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir yaitu mencapai 23,3 miliar dolar AS. Namun realisasi investasi ternyata hanya mencapai 7 persen.

"Oleh karena itu BKPM terus gencar mengupayakan peningkatan realisasi investasi Cina. Pada bulan Mei lalu, kami menyelenggarakan  Business Forum di Beijing yang membuahkan hasil konkrit lima perusahaan Cina yang akan berinvestasi di Indonesia dengan nilai total 16,7 miliar dolar AS," jelas Franky.

Franky mengungkapkan, kerjasama dengan perbankan besar setempat sangat efektif dalam menjangkau investor potensial di negara yang bersangkutan. Hal itu dipengaruhi luasnya  network customer maupun mitra bank tersebut.

Kegiatan serupa pernah diselenggarakan BKPM pada saat kunjungan ke Jepang bulan Mei lalu. BKPM bekerja sama dengan Bank of Tokyo Mitsubishi (BTMU) menggelar acara  Business Forum. Saat itu hadir sekitar 600 investor yang merupakan  customer maupun mitra BTMU.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement