REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Komersial Citilink Hans Nugroho berharap pihaknya masih diizinkan untuk beroperasi di Bandara Halim Perdanakusuma, meski di satu sisi ia mengerti akan kepentingan dari Komando Operasi Angkatan Udara I TNI-AU.
"Kita harapkan masih bisa terbang di Halim, moga-moga bisa dilihat secara keseluruhan. Kita mengerti ada kepentingan dari angkatan, tapi mudah-mudahan tidak terganggu (penerbangan Citilink)," ujar Hans dalam konferensi pers peresmian kerjasama layanan pembayaran Citilink-7 Eleven, di Gerai Seven Eleven Panglima Polim, Jakarta Selatan, Selasa, (16/6).
Ia mengaku, Bandara Halim Perdanakusuma menjadi salah satu bandara favorit baik bagi Citilink maupun para penumpangnya. Jika memang diharuskan pindah dari Bandara Halim Perdanakusuma, maka Bandara Soekarno-Hatta menjadi tujuan utamanya.
"Kan ada rencana pengembangan di Soetta (Bandara Soekarno-Hatta), jadi mungkin kita bisa disana," sambungnya.
Meski begitu, jika penerbangan Citilink dalam waktu dekat diberhentikan di Bandara Halim, maka dikatakannya pasti akan mengurangi pertumbuhan penumpang yang ada. Ia berharap hal tersebut tidak terjadi dalam waktu dekat.
"Saya pikir kajiannya itu belum sampai benar-benar dikaji, tapi kita harapkan bisa terus terbang disitu," lanjutnya.
Hans melanjutkan, dari total 200 penerbangan yang dilakukan Citilink setiap harinya, 20 persen atau 40 penerbangan terjadi di Bandara Halim, dan angka tersebut terus mengalami peningkatan.