REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melemahnya pertumbuhan ekonomi berbuntut penurunan kemampuan bayar utang korporasi. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat sejumlah surat utang dan perusahaan periode Juni 2015.
Analis Pefindo Niken Indriasih mengatakan, dari tujuh korporasi yang dikaji ulang oleh Pefindo, tiga entitas diturunkan prospeknya dari stabil menjadi negatif. Sedangkan, dua entitas diturunkan peringkatnya.
Menurut Niken, penurunan tersebut disebabkan sejumlah alasan. Utamanya, pelemahan ekonomi pada kuartal I 2015. "Kuartal I 4,75 persen," kata dia dalam acara konferensi pers, Jakarta, Selasa (16/6)
Dia melanjutkan, penurunan kualitas itu disebabkan meningkatnya beban utang dibandingkan dengan ekspektasi pendapatan. Rinciannya, sektor infrastruktur dikarenakan penundaan proyek infrastruktur pemerintah. Namun, untuk sektor konsumen lebih dipengaruhi tertekannya margin dan pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS. Alhasil, biaya meningkat.
Perusahaan-perusahaan yang diturunkan peringkat efeknya, yakni PT Indomobil Wahana Trada dari 'idBBB-' menjadi 'IdBB+', PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JFPA) dari 'idA+' menjadi 'idA'.
Sedangkan yang mengalami penurunan prospek PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dari stabil menjadi negatif, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dari stabil menjadi negatif, dan PT Wika Realty dari stabil menjadi negatif.