Sabtu 13 Jun 2015 13:34 WIB

Ini Keuntungan Gunakan Gas CNG untuk Energi

Rep: c73/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas mengisi BBG ke angkutan umum bajaj?melalui Mobile Refueling Unit (MRU) milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di kawasan Monas, Jakarta?, Senin (25/5).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas mengisi BBG ke angkutan umum bajaj?melalui Mobile Refueling Unit (MRU) milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di kawasan Monas, Jakarta?, Senin (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Gas Negara (PGN) menggelar pelatihan mekanik bagi pengemudi Bajaj Gas yang beroperasi di wilayah Jakarta Timur pada Jumat dan Sabtu (12-13 Juni). Para pengemudi yang diikutsertakan dalam pelatihan ini, merupakan anggota dari Komunitas Bajaj Gas (KOBAGAS).

Bertempat di SPBG Pondok Ungu, Bekasi, pelatihan yang merupakan bagian dari program PGNtrepeneur ini diadakan dalam rangka HUT  PGN yang ke-50. Pelatihan yang berlangsung dua hari tersebut, mencakup pemberian teori dan praktik mengenai penggunaan, perawatan, dan penanganan kendala yang dialami bajaj gas.

Spesialis Health Safety Exercise (K3) PGN, Paimin memberikan pemaparan mengenai sosialisasi penggunaan bahan bakar gas. Seiring dengan adanya konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, kebutuhan akan gas meningkat. Indonesia sendiri, menurutnya, memiliki cadangan gas terbesar ke-14 di dunia. Apalagi, kini hampir 80 persen angkutan roda tiga seperti bajaj, menggunakan gas sebagai bahan bakar mesinnya. Gas yang digunakan bajaj tersebut, ialah Gas CNG yang diproduksi oleh BUMN PGN.

Ia menerangkan, sebagai alternatif bahan bakar selain bensin, gas alam terkompresi (Compressed natural gas/CNG) dianggap lebih bersih bila dibandingkan dua bahan bakar minyak. Karenanya, emisi gas buangannya pun ramah lingkungan. Selain itu, harganya yang lebih murah yaitu Rp 3.100 per LSP (liter skala premium) dibandingkan harga gas LGV Pertamina sebesar Rp 5.100 per LSP.

"Penggunaan gas lebih awet, lebih aman, lebih murah, ramah lingkungan dan efisien," papar Paimin, dalam Pelatihan Mekanik bagi Pengemudi Bajaj Gas di Pondok Ungu, Bekasi, pada Jumat (12/6).

Administrasi Penjualan MRU PT Gagas Energi Indonesia, Agus Supriyono, mengatakan selain untuk penggunaan bahan bakar pada kendaraan, gas CNG juga bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan perhotelan. Ia memaparkan, di DKI Jakarta PGN menyediakan dua tempat pengisian bahan bakar gas atau Mobile Refueling Unit (MRU), yang berlokasi di bilangan Monas dan Waduk Pluit.

Sedangkan di Pondok Ungu, Bekasi, PGN menyediakan 1 SPBG. Menurutnya, dalam sehari MRU Monas bisa melayani sekitar 700-800 unit bajaj dengan sekitar 2.500-3.000 LSP gas yang terjual. Sementara MRU di Waduk Pluit, baru melayani sekitar 500 bajaj dengan 2.100 LSP yang terjual.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement