REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perekonomian Amerika serikat (AS) diakui sedang mengalami tren kenaikan yang drastis. Untuk itu, menurut pengamat ekonomi pasar uang Kiswoyo Adi Joe untuk mengimbangi hal tersebut maka peekonomian Indonesia harus juga diperkuat.
“Akibatnya dolar juga ikut-ikutan naik drastis. Kalau kita nggak perkuat perekonian dalam negeri, maka rupiah akan terus melemah,” kata Kiswoyo kepada ROL, Rabu (10/6).
Disisi lain, Kiswoyo menjelaskan dalam kondisi tersebut sebenarnya AS tidak menyukai sepenuhnya jika mata uangnya mengalami kenaikan yang drastis. Menurutnya, dengan kenaikan yang sangat drastis tersebut secara langsung juga memukul perekonomian AS.
Ia menjelaskan, ekonomi kuartal satu AS sudah minus maka keadaan tersebut akan berdampak kepada perekonomian impor ekspornya. “Harga barang impornya jadi lebih murah daripada barang produksi dalam negeri,” tutur Kiswoyo.
Terkait dengan hal tersebut, menurutnya akan mengakibatkan kepada volume eksport impor AS. Ia menambahkan, volume impor yang akan semakin membesar maka akan mematikan produsen dalam negeri dalam meningkatkan volume ekspor AS.
Untuk itu pemerintah harus perkuat perekonomian dalam negeri dengan memicu pembangunan infrastruktur. “Menurut saya yang laing efektif itu jika ingin mendapatkan efek lebih cepat terhadap rupiah. Karena memang faktor dolar A yang sulit ditebak sekarang ini,” sarannya.