REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Selasa waktu setempat atau Rabu (10/6) WIB ketika para investor menunggu data ekonomi untuk isyarat arah bank sentral AS kemungkinan menaikkan suku bunganya. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik empat dolar AS atau 0,34 persen, menjadi menetap di 1.177,6 dolar AS per ounce.
Harga emas naik lantaran investor berspekulasi tentang kapan Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunganya. Para analis mengatakan bahwa investor ingin memastikan bahwa laporan penjualan ritel Departemen Perdagangan AS pada Kamis menunjukkan data positif, dan laporan klaim pengangguran mingguan memperlihatkan data positif.
Pada awalnya, analis percaya bahwa suku bunga bank sentral AS akan naik pada awal Juni. Namun, karena data pekerjaan untuk Maret lebih buruk dari yang diperkirakan, analis memperkirakan bahwa suku bunga akan naik pada saat data pekerjaan lebih baik. Pertemuan Fed berikutnya dijadwalkan pada 15 Juni.
Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Juli turun 0,2 sen, atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 15,957 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli, naik 7,3 dolar AS, atau 0,66 persen, menjadi ditutup pada 1.108,5 dolar AS per ounce.