REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melorotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai mengejutkan oleh pialang saham.
Kepala Riset NongHyup Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, laju IHSG secara mengejutkan mengalami pelemahan yang dalam. ''Kami pun tidak memperkirakan akan sedalam ini,'' kata dia, Senin (8/6).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dalam posisi tersungkur. Indeks turun sebesar 85 poin atau melemah 1,68 persen ke level 5.014 setelah bergerak di antara 5.006-5.088.
Reza melanjutkan, memang sebelumnya diperkirakan potensi pelemahan masih ada dan bahkan diharapkan pelemahan dapat terbatas dengan mulai adanya pembalikan arah naik di akhir pekan kemarin. Tetapi, apa daya, harapan akan berlanjutnya kenaikan sirna dengan sekejap dengan datangnya badai aksi jual.
Sebelumnya disampaikan, kata dia, secara tren masih menunjukkan adanya pelemahan namun, tampaknya di akhir pekan kemarin laju IHSG mencoba untuk berbalik naik. Diharapkan kenaikan ini masih dapat berlanjut meski pihaknya juga masih berhati-hati dalam menyikapinya karena dikhawatirkan hanya kenaikan sesaat dan dapat dimanfaatkan untuk ambil untung.
Dia menuturkan, harapan akan adanya kenaikan dengan asumsi tekanan jual kian mereda dan diikuti positifnya laju bursa saham global. Sebelum asumsi tersebut berjalan, tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan. Hawa panas aksi jual mulai terasa sejak awal perdagangan dan kian panas dengan berlanjutnya pelemahan hingga mendekati level psikologis 5.000 (kembali ke perdagangan 16 Desember 2014 dengan posisi rendah 5.005,27).
Maraknya berita negatif mulai dari kembali beredarnya spekulasi percepatan kenaikan Fed rate, turunnya harga CPO, hingga perkiraan BI bahwa Rupiah masih berpotensi mengalami pelemahan hingga tahun depan memicu aksi jual dan melemahkan IHSG. Investor asing kembali catatkan nett sell (dari net sell 394,22 miliar menjadi net sell Rp 286,67 miliar).