Rabu 03 Jun 2015 22:08 WIB

Duh, Elpiji 12 Kilogram Dibanderol Rp 145 Ribu

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja menata tabung elpiji ukuran 12 kilogram di salah satu agen di Jakarta, Rabu (4/3).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pekerja menata tabung elpiji ukuran 12 kilogram di salah satu agen di Jakarta, Rabu (4/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Harga LPG di Denpasar Bali, naik di luar kendali. Harga LPG 12 kilogram misalnya, di tingkat pengecer dibandrol Rp 145.000 per tabung. "Ini LPG model lama. Kalau bright gas, harganya bisa lebih mahal lagi," kata Hamim Fathoni.

Pedagang pengecer gas itu kepada Republika di Depasar, Rabu (3/6) mengatakan, gas tabung besar sebutnya, tidak ada yang membeli. Selain harga kiloannya lebih mahal, issu akan digantinya tabung besar dengan bright gas, juga membuat masyarakat enggan membeli gas tabung besar.

"Kalau yang kecil, harganya mereka nilai lebih hemat, lebih murah," kata Hamim.

Hanya saja kata Hamim, untuk gas tabung kecil yaki dengan berat tiga kilogram, pasokannya belakangan agak seret. Diakui harganya lebih murah, tapi lanjut Hamim, kalau pasokan tidak ada, maka gas yang mena mau dijual.

Secara terpisah, pengecer LPG lainnya, Ketut Mulia mengatakan, harga LPG tiga kilogram sangat relatif, bisa naik dan sebentar turun. Itu katanya, sangat tergantung pada ketersediaan barang dan banyak sedikitnya permintaan.

"Kalau barang tidak ada, permintaan tinggi, ya harga otomatis naik. Tapi jujur saya katakan, permintaan LPG tiga kilogram juga menurun," kata Mulia.

Mulia tidak berani memperkirakan, apa penyebab turunnya permintaan LPG tiga kilogram. Hanya saja katanya, pelanggannya yang membeli LPG tiga kilogram adalah para pedagang. Dia enggan berspekulasi apakah menurunnya permintaan LPG ini menandakan melesunya bisnis mereka.

"Saya nggak tahu, apakah usaha mereka juga melesu. Apakah bisnis gorengan atau bisnis tahu tek juga sedang sepi," kata Mulia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement