REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Para pengamat menyebut harga emas naik pada Selasa, (2/6) karena dolar yang mengalami penurunan. Selain itu, ketidakpastian pertemuan tingkat tinggi mengenai krisis utang Yunani juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan emas naik.
Spot emas naik 0,2 persen pada level 1,187.90 dolar AS. Kenaikan tersebut terjadi pada pertama kalinya dalam sepekan ini dimana sebelumnya dolar mengalami penurunan yang menyebabkan komoditas logam gagal untuk mempertahankan kenaikanya.
“Orang-orang masih mengharapkan kenaikan suku bungan AS pada akhir tahun ini. Namun jika memiliki data yang lemah maka cenderung menyebabkan sedikit kepanikan apakah akan dinaikan pada Desember atau tidak,” kata pengamat dari Citi, David Wilson dikutip dari brecorder.
Sementara itu data manufaktur AS yang lebih kuat membuat harapan The Fed akan menaikan suku bunganya akhir tahun ini yang akan menaikan dolar. Lalu tarif yang lebih tinggi akan mengurangi permintaan untuk non-bunga.
“Sedikitnya aksi beli setelah mencapai 1.200 dolar AS merupakan kekhawatiran untuk emas dan terlihat lagi kemungkinan untuk menguji level yang lebih rendah pada level 1.185 dolar AS,” kata MKS Group.
Selanjutnya, data ekonomi AS mengenai laporan non-farm payrolls pada Jumat awal bulan ini sangat menjadi fokus. Karena data tersebut akan manjadi petunjuk bagi investor dalm mengambil keputusan transaksinya.