Selasa 02 Jun 2015 14:45 WIB

Eksplorasi Migas Difokuskan di Indonesia Timur

Rep: c85/ Red: Bilal Ramadhan
Eksplorasi migas
Eksplorasi migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Komite Eksplorasi Nasional (KEN) yang baru saja dibentuk menargetkan agar cadangan potensial migas di Indonesia, sebesar 222 miliar barel, dapat dibuktikan keberadaannya dan menjadi cadangan terbukti atau dikenal sebagai proven reserved.

Ketua KEN Andang Bachtiar menjelaskan, guna mencapai sasaran diatas, KEN mendorong program Pemerintah dalam rangka penyederhanaan perijinan migas, serta bekerjasama untuk menentukan lokasi lokasi lapangan migas baru, yang umumnya berada pada batuan berumur Pra-Tersier dan sebagian besar tersebar di Kawasan Timur Indonesia.

"Pemerintah harus dorong kegiatan riset di wilayah batuan volkanik yang mengandung migas, riset kandungan serpih gas atau shale gas pada Cekungan Tersier, riset dan eksplorasi potensi biogenic gas di Indonesia, serta studi system migas di Batuan Tersier," ujar Andang, Senin (1/6).

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo, menyambut baik usulan-usulan KEN. Indroyono juga menegaskan bahwa pada Agustus 2015 mendatang, lembaga-lembaga riset Nasional akan menggelar semua data eksplorasi migas yang ada di lautan hasil berbagai ekspedisi ilmiah kapal kapal riset Indonesia, seperti data seismik, data geologi laut, data geokimia laut, data oseanografi, serta data hidrografi.

"Upaya ini agar dapat memacu kegiatan eksplorasi migas, terutama di daerah daerah frontier," ujar Indroyono, Selasa (2/6).

Di sisi lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan optimismenya terkait target lifting minyak tahun sebesar 825 ribu barel per hari bisa tercapai. Kepala Pusat Komunikasi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyebut, produksi harian minyak per tanggal 18 Mei 2015 yaitu sebesa 806.424 barel minyak per hari, dengan rata-rata produksi bulanan sebesar 784.282 barel per hari. Sementara untuk rata-rata produksi tahunan 773.680 barel minyak per hari.

"Dapat kami sampaikan juga bahwa jika Blok Cepu sudah full produksi, maka lifting minyak 2015 dapat mencapai 825 ribu barel per hari. Saat produksi puncak di bulan Oktober 2015 mencapai 205 ribu barel per hari," jelas Dadan.

Perlu diketahui bahwa berdasarkan Target APBN 2015, maka produksi minyak nasional sebesar 900.000 barel minyak per harinya. Namun pada APBN-P 2015, target lifting dikoreksi menjadi 825.000 barel minyak per hari.

Sementara itu, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) dilaporkan, periode Januari 2015 senilai 45.30 dolar AS per barel, Februari seharga 54.32 dolar AS per barel, Maret seharga 53.66 dolar AS per barel, dan April 57.58 per barel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement