Sabtu 30 May 2015 00:35 WIB

Pabrik Smelter di Morowali Mulai Beroperasi

Rep: rizky jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Smelter (Ilustrasi)
Smelter (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOROWALI -- Smelter nikel yang dibangun PT Sulawesi Mining Investment mulai beroperasi. Pembangunan industri nikel pig iron ini merupakan tahap pertama dan memiliki kapasitas 300 ribu ton per tahun, dengan nilai investasi 635,57 juta dolar AS dan didukung PLTU berkapasitas 2x65 MW.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, pembangunan pabrik oleh perusahaan tersebut akan dilanjutkan menuju dua tahapan lagi. Tahap kedua, rencananya akan selesai pada Desember 2015 dan memiliki kapasitas sebesar 600 ribu ton dengan nilai investasi sekitar 1,04 miliar dolar AS. Sementara tahap ketiga ditargetkan rampung pada akhir 2017 dengan nilai investasi 820 juta dolar AS dan kapasitas 300 ribu ton.

"Kami telah memberikan fasilitas berupa politeknik industri berbasis nikel, pembangunan pusat inovasi industri berbasis nikel, dan pembangunan kawasan industri," ujar Saleh, dalam rilis yang diterima Republika, Jumat (29/5).

Saleh mengatakan, Kementerian Perindustrian juga telah memfasilitasi usulan kepada Kementerian Keuangan agar PT. Sulawesi Mining Investment dapat memperoleh tax holiday. Selain membangun smelter, perusahaan tersebu juga membangun industri stainless steel dengan kapasitas sebesar 2 juta ton dan diharapkan selesai pada 2017 mendatang.

Saleh berharap keberadaan industri tersebut dapat menumbuhkan industri turunan dari stainless steel. Dari pembangunan tersebut, diperkirakan dapat menumbuhkan 60 industri baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement