Selasa 26 May 2015 17:44 WIB

Modal Minim Bikin Keluarga Ini Ketagihan Buka Lapak Online

Bukalapak.com
Foto: bukalapak
Bukalapak.com

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA  -- Kemudahan bertransaksi online dengan modal relatif kecil membuat keluarga Indra Mulia Nasution berjualan di jalur e-commerce.

 

“Prinsip saya seperti orang yang mengembangkan multi level marketing. Semakin banyak jaring yang kita tebar untuk memasarkan produk yang sama, tentu hasilnya akan lebih besar,” ujar Indra dalam gathering Bukalapak.com di Jakarta, Selasa (26/5).

 

Terhitung sejak 26 Februari 2014, Indra membuka toko online ‘The Largest Fashion Store’ di Bukalapak. Dua bulan kemudian, 12 April 2014, istrinya Yuliani Purwaningsih, juga membuka toko online ‘Toko Fashion Online’ di market place yang sama.

Terakhir, anaknya, Annisa Mulia Dini Nasution yang baru duduk di Kelas 2 SMP, juga membuka toko onlineThe Kidz Zone’ di Bukalapak sejak 13 Oktober 2014.

 

Jadilah keluarga kecil ini menjalankan bisnis online secara bersama-sama dan saling bahu-membahu dengan pusat kegiatan di rumah mereka di Bandung, Jawa Barat.

Dengan penghasilan gabungan rata-rata Rp 11-12 juta per bulan, sang suami sudah masuk kategori pedagang besar dengan 157 feedback, sang istri juga termasuk pedagang besar dengan 270 feedback. Sedangkan sang anak yang baru tahap belajar, tergolong pedagang dengan 11 feedback.

 

Mereka fokus menjual produk-produk fashion asli produksi dalam negeri dan telah melayani pelanggan dari berbagai kota di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

 “Bagi kami penghasilan itu termasuk besar. Dan itu, memicu kami untuk terus mengembangkan toko online yang kami miliki. Baik dari ketersediaan dan variasi produk, layanan hingga respon cepat kepada pembeli,” ujarnya.

 

Tekad Indra ini bukan muncul begitu saja. Pengalamannya bersama istri mengelola toko online sejak Mei 2010, membuat mereka cukup terasah dan mengetahui strategi-strategi khusus untuk membesarkan dan menumbuhkan kepercayaan di hati para pembeli sehingga terjadi transaksi berkelanjutan alias repeat order.

 

Tak hanya fokus di satu toko online, seperti diakui Yuliani, banyak market place yang telah mereka coba. Bahkan, sebelumnya di sekitar tahun 2012, mereka telah membuat situs ‘Toko Fashion Bandung’ yang mencoba melayani pembelian secara online.

Dari banyak yang telah mereka coba, tetap saja ada rasa was-was, terutama berkaitan dengan pembayaran barang yang telah dikirim.

“Tak jarang kami menerima pembayaran cukup lama. Kondisi ini yang membuat kami kesulitan modal untuk berkembang karena dananya masih tertahan.”

 

Hingga akhirnya, mereka mengenal Bukalapak dari seorang rekan mereka. Setelah mempelajari lebih lanjut tentang Bukalapak terutama karena ada jaminan keamanan pembayaran, mereka pun bergabung.

Meskipun fokus menjual produk fesyen yang sama, mulai dari kemeja, kaos, tas, sepatu, topi, jaket hingga aksesoris pendukung, namun Indra bersama istri telah membagi kategori produk yang mereka jual.

 “Untuk saya dan istri, membidik segmen usia 13 hingga 40 tahun. Sedangkan untuk produk yang dijual anak membidik segmen 0 hingga 13 tahun. Strategi ini terbilang efektif menjaring pembeli,” ujar Indra.

 

Terkait keterlibatan sang anak yang baru berusia sekitar 14 tahun, Yuliani menegaskan bahwa  itu semata-mata agar si anak belajar mandiri dan memiliki tanggung jawab terhadap apa yang dimilikinya.

Dari hasil jualan, diterapkan sistem bagi hasil. Buat anak 70 persen, dan buat orang tua 30 persen.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement