REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil masih ragu terkait rencana penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai pengendalian harga pangan.
Sofyan pun belum bisa menyebut apakah Perpres tersebut benar-benar mendesak untuk diterbitkan atau tidak untuk mengatasi lonjakan harga jelang bulan Ramadhan.
"Apakah memang itu efektif untuk mengatasi masalah naiknya harga," kata Sofyan, Selasa (26/5). Selain itu, ujar dia, ada juga pandangan dari banyak pihak bahwa rencana penerbitan Perpres tersebut justru dapat menimbulkan permasalahan baru.
Sofyan mengakui bahwa negara-negara lain seperti di Malaysia memang sudah mengeluarkan Perpres terkait harga pangan untuk mengontrol beberapa bahan pokok. Akan tetapi, kebijakan tersebut baru bisa terealisasi dalam jangka waktu yang cukup panjang.
"Tapi saya pikir, hal ini perlu dilakukan kajian lebih mendalam," kata dia.
Bagi Sofyan, hal terpenting dalam mengendalikan harga adalah dengan menjamin ketersediaan pasokan. Jika pasokan dan permintaan sesuai, ia optimistis harga-harga tidak akan melonjak.