REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Energi hari ini, Jumat (22/5) secara resmi mendapatkan kepercayaan pengelolaan tiga blok minyak dan gas bumi, yaitu Blok Abar, Blok Anggursi, dan Blok Migas Non Konvensional (MNK) Sakakemang.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan PHE Abar dan PHE Anggursi, dua perusahaan afiliasi dari Pertamina Hulu Energi, akan bertindak selaku operator dengan participating interest 100 persen pada dua blok migas, yaitu Blok Abar dan Blok Anggursi yang keduanya merupakan wilayah kerja migas offshoretersebut.
Adapun, MNK Sakakemang dan PHE Sakakemang, ia katakan memegang participating interest sebesar 50 persen bermitra dengan Bukit Energy Resources Sakakemang Deep Pte Ltd. yang bertindak selaku operator dengan participating interest 50 persen. Ketiga production sharing contract tersebut akan berlaku selama 30 tahun.
"Kami sangat bangga mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk mengelola blok-blok migas tersebut. Blok-blok ini sekali lagi memberikan kesempatan kepada Pertamina untuk membuktikan kemampuan dan kapasitasnya dalam mengelola wilayah kerja lepas pantai yang sangat menantang," ujar Syamsu.
"Kita tahu, sumber daya migas Indonesia di masa mendatang akan banyak bergantung pada wilayah kerja offshore yang lebih sulit dan menantang. Adapun, keterlibatan Pertamina di MNK Sakakemang juga menjadi milestone positif bagi perusahaan untuk terlibat lebih banyak dalam pengelolaan blok-blok migas non konvensional di Indonesia," lanjutnya.
Pengembangan bisnis hulu, kata dia, merupakan salah satu dari 5 pilar prioritas strategis Pertamina untuk mencapai visi sebagai World Class National Energy Company pada 2025. Dengan semangat aggressive upstream, profitable downstream Pertamina, lanjutnya, terus berupaya untuk dapat meningkatkan kontribusinya sebagai NOC dari posisi saat ini yang masih sekitar 23 persen terhadap total produksi nasional.
Menurut Syamsu, hingga kuartal I 2015, produksi minyak Pertamina mencapai 248,4 MBOPD dan gas 1,63 BSCFD. Catatan kinerja tersebut cukup positif di tengah produksi migas nasional yang terus turun.