REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PANDAN -- Direktur Utama Citilink Albert Burhan mengaku ada sejumlah pihak yang tidak begitu suka dengan kinerja Citilink yang selalu meningkat tiap tahunnya. Terlebih, sebagai maskapai yang baru tiga tahun berdiri, Citilink mampu diterima dengan baik oleh masyarakat.
Ketidaksukaan tersebut kata Albert, ditunjukkan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menyebarnya kabar palsu seperti yang terjadi pada Senin (19/5) kemarin. Di mana Citilink tujuan Surabaya-Kupang dikabarkan mengalami hilang kontak.
"Kami selalu berusaha berikan pelayanan yang baik, kalau kami tumbuh terlalu tinggi banyak yang nggak suka atau iseng. Kayak hari Selasa kemarin, ada berita pesawat Citilink lost contact padahal hoax. Ada orang-orang yang iseng atau berusaha ingin bersaing dengan cara seperti itu," jelas Albert di Bandara Hanandjoeddin Tanjung Pandan, Belitung, Jumat (22/5).
Atas pemberitaan tersebut, Albert mengaku direksi Citilink kebanjiran telepon dari berbagai pihak, baik dari keluarga penumpang maupun awak media yang ingin mengklarifikasi kabar tersebut. Albert juga tak habis pikir mengapa ada pihak yang tega menyebar berita bohong itu.
"Dalam hitungan setengah jam (berita hoax Citilink hilang kontak menyebar-red), beberapa keluarga dan wartawan langsung telephone. Bisa bayangkan bagaimana keluarga penumpang yang naik pesawat itu bisa syok atau jantungan dengarnya," ujarnya.
Meski demikian, Albert tegaskan pihaknya berupaya langsung memberikan penanganan secara cepat dengan langsung mengklarifikasi kabar tersebut. "Satu yang pasti, kami akan respon dengan lebih cepat dengan melihat dulu dan memastikan kondisi di lapangan," tandas dirut yang baru menjabat tiga bulan di anak usaha PT Garuda Indonesia ini.
Perlu diketahui bahwa pendapatan kuartal pertama 2015 Citilink mencapai 2,7 juta dolar AS dengan nett income sebesar Rp 11,2 miliar. Bahkan Citilink juga berencana menambah beberapa unit pesawat.