Rabu 20 May 2015 08:02 WIB

BPT: IoT Dorong Pemerintah dan Industri Transformasi Proses Pelayanan

Seminar BPT
Foto: BPT
Seminar BPT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Blue Power Technology (BPT), penyedia solusi infrastruktur TI yang juga anak usaha Computrade Technology International (CTI Group), kembali menggelar BPT Industry Solution. Seminar yang menyajikan informasi solusi TI inovatif guna menjawab tantangan industri terkait bisnis dan teknologi, di Ritz Carlton Hotel Mega Kuningan.

BPT Industry Solution mengangkat tema “Empowering City and Business Revolution in Smart Way” dengan mempertemukan para stake holders di bidang TI, termasuk pemerintah dan pelaku bisnis dari BUMN, e-commerce dan lintas industri untuk mendiskusikan solusi smart city dan e-commerce demi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan kemajuan bisnis.

Acara yang mengusung konsep paperless ini dihadiri oleh Country Manager IBM Indonesia Gunawan Susanto, Senior Vice President dan Chief Operation Officer Markplus Inc. Jacky Mussry serta Wakil Ketua Umum Indonesia E-commerce Association (IdEA) dan CEO Lojai.com Agus Tjandra.

Presiden Direktur BPT Lugas m Satrio menyatakan kehadiran Internet-of-Things (IoT) mendorong pemerintah dan industri melakukan transformasi dari layanan konvensional menjadi layanan berbasis internet. Model bisnis saat ini mengutamakan kecepatan dan kemudahan layanan yang melahirkan e-commerce.

Begitu pula program pemerintah dengan mulai dikembangkannya ide smart city melalui integrated IT solution. Melalui BPT Industry Solution ini, kami ingin mengedukasi para stake holders mengenai manfaat TI dalam mempercepat proses pembangunan kota dengan pelayanan yang lebih efisien dan efektif serta memajukan sektor e-commerce di tanah air.

“Tentunya mewujudkan smart city harus diikuti dengan smart people dan smart business. Menjawab hal ini, BPT hadir dengan solusi digital marketing campaign, e-commerce, electronic document transfer and distribution, Internet of Computers (IoC) smart things, dan document management," tutur dia, Selasa (19/5)

Potensi pengembangan smart city dan e-commerce ini didukung dengan hasil riset dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang mengatakan pengguna internet di Indonesia tumbuh 16,2 juta menjadi 88,1 juta di tahun 2014 atau dengan kata lain memiliki penetrasi 34,9 persen.

Presiden IBM Indonesia, Gunawan Susanto menyatakan sebagai perusahaan Teknologi Informatika terdepan dan kaya pengalaman, IBM terus berinovasi memperluas bisnisnya sejalan dengan perkembangan ekonomi dan kebutuhan TI di Indonesia. Salah satu teknologi terdepan yang kami miliki adalah IBM Intelligent Operation Center (IOC) yang merupakan teknologi yang mengembangkan Smarter City di beberapa negara dunia antara lain Rio de Jeneiro - Brazil dan City of Davao - Filipina.

"Saat ini kami juga membantu kota Bandung menjadi Smarter City pertama di Indonesia dengan menggunakan teknologi IBM IOC yang diterapkan di Bandung Command Center dan berharap banyak kota lain yang mengikuti Bandung di Indonesia" ungkap Gunaan

Lembaga riset Gartner memprediksi sebanyak 1,1 miliar perangkat akan terkoneksi dalam platform smart city sepanjang 2015, di mana angka ini akan melonjak menjadi 9,7 miliar di tahun 2020.  Pembangunan smart home dan smart commercial buildings akan mewakili 45 persen dari total connected things di tahun 2015. Dengan peluang investasi dan peningkatan layanan provider, Gartner memprediksi persentase akan meningkat menjadi 81 persen pada tahun 2020.

Peluang bisnis e-commerce juga tak kalah menggairahkan. Brand & Marketing Institute (BMI) Research memprediksi nilai transaksi online di Indonesia akan meningkat signifikan dari Rp21 triliun di 2014 menjadi Rp50 triliun.  Riset tersebut mencatat jumlah layanan belanja online sebanyak 24 persen dari total pengguna internet, sementara nilai rata-rata pengeluaran belanja online orang Indonesia dalam setahun mencapai Rp 825 ribu per orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement