Sabtu 16 May 2015 15:02 WIB

Pembangunan Rumah di Inggris Naik 3,9 Persen

Rep: c32/ Red: Didi Purwadi
Iklan Perumahan
Foto: antara
Iklan Perumahan

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris keluarkan data pembangunan rumah barunya meningkat 3,9 persen pada Maret. Data tersebut ternyata melebihi prediksi para ekonomom yang ternyata tambah 2,3 persen dari data sebelumnya.

Selain itu, seperti dilansir Independent pada Sabtu (16/5), terkait data tersebut juga ada pertumbuhan data ekonomi pada perbaikan, pemeliharaan, dan peningkatan kerja di Inggris.

Namun, dibalik peningkatan data ekonomi Inggris tersebut, masih ada kekurangannya. Sekitar 6 persen dari keseluruhan ekonomi industri bangunan masih mengalami resesi pada Maret ini.

Hasil tersebut terlihat dari turunnya angka data ekonomi pada tiga bulan pertama tahun ini atau pada triwulan pertama. Dimana ada penurunan 1,1 persen dari sebelumnya mencapai 1,6 persen yang diperkirakan oleh National Statistics.

Seharusnya bisa lebih baik jika 0,3 persen perlambatan pertumbuhan Inggris di kuartal pertama naik lebih tinggi. Hal tersebut dapat terjadi jika volatilitas bisa direvisi.

''Sekarang ini terdapat kemungkinan adanya kesempatan bagi pertumbuhan GDP yang bisa direvisi hingga 0,4 persen," kata ekonom dari UK IHS Global Insight, Howard Archer.

Selain itu, perusahaan Bovis Homes kemarin bisa memberikan banyak hal bagus dan menopang data ekonomi Inggris. Perusahaan tersebut dapat menaikkan dividen tahun terpenuhnya dari 30p menjadi 40p yang merupakan bagian dari perdagangan yang kuat.

Hal tersebut dipercayai merupakan tingkatan yang bagus dari kepercayaan pelanggan yang menggabungkan dengan hasil peningkatan situs perumahan tradisional aktif. Tentunya hal tersebut juga memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi walau saham-saham terpaksa turun 1p di level 1,046p.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement