Jumat 15 May 2015 09:15 WIB

Nilai Tambah Hasil Laut Perlu Ditingkatkan

Ikan tuna, salah satu andalan ekspor hasil laut Indonesia.
Foto: http://www.ekobiz-parepare.com
Ikan tuna, salah satu andalan ekspor hasil laut Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Universitas Indonesia (UI) Rizal Edy Halim mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini perlu fokus pada upaya meningkatkan nilai tambah hasil kelautan dan perikanan.

"Setelah operasi ilegal fishing dan penenggelaman kapal-kapal penangkap ikan ilegal, maka tahapan selanjutnya yang diperlukan adalah optimalisasi hasil kelautan dan perikanan," kata Rizal, Kamis (14/5).

Sebagai garda terdepan di sektor kelautan dan perikanan, KKP di bawah Menteri Susi Pudjiastuti perlu memperhatikan beberapa hal terkait peningkatan sumber daya kelautan dan perikanan.

Pertama, kata Rizal, mengidentifikasi kembali sistem mata rantai produksi hasil kelautan dan perikanan. Mata rantai produksi itu baik terkait produk ikan tangkap dan budi daya maupun produk ikan olahan.

Kedua, KKP perlu melakukan penataan kembali sistem pengolahan dan pemasaran hasil-hasil perikanan dan kelautan sehingga dapat memberi value-added yang optimal bagi perekonomian nasional.

Ketiga, perlu penataan kembali sistem logistik hasil kelautan dan perikanan yang tidak hanya mendorong daya saing sektor ini tetapi juga dapat optimal digunakan bagi kebutuhan domestik.

Keempat, mengoptimalkan unit-unit pengolahan ikan di sejumlah titik dan mengarahkannya pada sistem pengolahan ikan terpadu (produksi, penanganan dan pengolahan, dan pemasaran).

Kelima, mendorong investasi masuk di sektor kelautan dan perikanan secara terkendali.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement