Kamis 14 May 2015 15:00 WIB

BBM Naik, Tiga Peran Ini Harus Dilakukan Pemerintah

Rep: c91/ Red: Bilal Ramadhan
BBM Naik.  (ilustrasi)
Foto: Mardiyah
BBM Naik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Energi, Marwan Batubara, menyatakan, kenaikan Bahan Bakar Minyak, tentu berkaitan dengan biaya energi transportasi, barang, dan jasa. Hanya saja menurutnya, pemerintah harus berperan untuk mengendalikannya.

Ia tak memungkiri, turun naiknya harga BBM memang tak bisa dihindari, sebab mengikuti perkembangan minyak dunia, tapi Pemerintah perlu melakukan beberapa tindakan. Pertama, Pemerintah harus mengendalikan kenaikan harga BBM, agar tak terlalu sering.

"Pemerintah perlu mengatur periode kenaikannya, mau berapa bulan sekali, tiga atau enam bulan sekali misalnya, supaya harga barang dan investasi pun tetap punya pegangan kuat," jelasnya kepada Republika, Kamis, (14/5).

Selanjutnya, Pemerintah harus berfungsi sebagai penyangga. Bagi Marwan, Pemerintah harus kreatif. Jadi saat harga minyak dunia turun, Pemerintah tak buru-buru menurunkan harga, sehingga saat harga minyak global naik lagi, Pemerintah tak perlu menaikkan lagi.

"Di Malaysia saat harga minyak dunia turun mereka tak menurunkan harga, melainkan sisanya disimpan sebagai cadangan, lalu waktu minyak naik cadangan itu dijadikan subsidi. Sehingga harga BBMnya tetap stabil," tuturnya.

Terakhir, satu peran yang tak kalah penting harus dilakukan Pemerintah, adalah mengintervensi pasar, agar harga barang dan jasa tak mudah naik. Ia mengungkapkan, selama ini persepsi harga barang naik mengikuti harga BBM, padahal terkadang BBM belum naik namun harga di Pasar sudah naik.

"Kalau begitu berarti Pemerintah tidak melakukan fungsi pengendaliannya. Kita tidak melihat Pemerintah hadir untuk mengintervensi pasar," kata Marwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement