Kamis 14 May 2015 14:04 WIB

Kabupaten Boyolali Targetkan Swasembada Kedelai di 2017

Rep: edy setiyoko/ Red: Esthi Maharani
Kedelai
Foto: imgbuddy
Kedelai

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kabupaten Boyolali diharapkan akan mampu swasembada kedelai pada 2017. Hal ini setelah adanya peningkatan produksi kedelai pada tahun ini yang mencapai 3.600 ton hingga 4.000 ton.

Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Dispertanbunhut Kabupaten Boyolali, Supardi mengatakan pengembangan tanaman kedelai dilakukan di 11 kecamatan dengan total luasan 2.300 hektar.

Produksi kedelai perhektarnya diprediksi mencapai 1,6 ton hingga 2 ton. Dinas akan terus melakukan perluasan lahan untuk pengembangan tanaman kedelai, menyusul makin banyaknya minat petani untuk kembali menanam kedelai lokal.

''Kita akan manfaatkan lahan-lahan tidur untuk pengembangan kedelai. Pada 2017 target swasembada kedelai harus bisa tercapai,'' tambahnya.

Ia menjelaskan tahun ini penanaman kedelai dengan menggunakan sistem Pengembangan Areal Tanam-Program Indeks Pertanian (PAT-PIP) dan Gerakan Pengolahan Tanam Terpadu (GPTT). Para petani diberikan pendampingan termasuk pengolahan dan pemberian pupuk. Hasilnya, produksi meningkat yang tadinya hanya 1,5 ton, sekarang meningkat menjadi 1,75 ton. Harganya pun meningkat per kilonya mencapai Rp 7.500.

''Petani di sini sudah mulai sadar bagaimana melakukan pemupukan yang benar. Sehingga hasil yang didapatkan lebih maksimal,'' imbuhnya.

Bupati Seno Samodro, menjanjikan memberikan bantuan mesin perontok kedelai dan satu unit traktor bagi petani kedelai di Desa Pusporenggo. Bantuan ini diberikan dalam rangka untuk meningkatkan hasil

produksi.

''Jangan dijual lagi bila diberi bantuan,'' pesan Bupati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement