Rabu 13 May 2015 12:06 WIB

PT Angkasa Pura II Bukukan Laba Bersih Rp 1,09 Triliun

Sejumlah calon penumpang memasuki ruang tunggu terminal penumpang yang baru di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Senin (16/7). Angkasa Pura II mulai mengoperasikan terminal tersebut untuk menampung lonjakan penumpang pada Lebaran dan penyelenggaraa
Foto: Antara
Sejumlah calon penumpang memasuki ruang tunggu terminal penumpang yang baru di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Senin (16/7). Angkasa Pura II mulai mengoperasikan terminal tersebut untuk menampung lonjakan penumpang pada Lebaran dan penyelenggaraa

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – PT Angkasa Pura II (Persero) sepanjang 2014 membukukan laba bersih Rp 1,098 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 1,032 triliun. Sebesar 20 persen dari laba bersih 2014 atau Rp 219,61 miliar diputuskan untuk dividen. Sementara itu 80 persen digunakan untuk cadangan perseroan.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi mengatakan laba bersih mengalami kenaikan, sejalan dengan peningkatan pendapatan sebesar 16 persen atau dari Rp 4,183 triliun pada 2013 menjadi Rp 4,871 triliun pada 2014. "Pencapaian ini positif karena tahun lalu laba bersih mengalami penurunan setelah bisnis pemandu lalu lintas penerbangan dihilangkan," kata dia.

Pada tahun ini perseroan akan melakukan pengembangan di sejumlah bandara yang dikelola sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerja di masa mendatang. Salah satu program utama, dari Grand Design Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah pembangunan Terminal 3 Ultimate yang saat ini berlangsung  lancar sesuai target waktu.

Pembangunan Terminal 3 Ultimate di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi fokus utama menyusul target pengoperasian terminal berkapasitas 25 juta penumpang itu pada kuartal II/2016. Hingga bulan ini progress pembangunan T3 Ultimate telah mencapai 76,21 persen atau lebih cepat dari perkiraan awal.

Pembangunan stasiun kereta bandara, yang juga merupakan bagian dari pengembangan Grand Design, saat ini masih berlangsung dengan terlebih dahulu melalui tahap relokasi pipa air bersih dan air kotor serta kabel kelistrikan Terminal 1, Terminal 2, dan PLN, yang seluruhnya berada di bawah tanah lokasi proyek.

“Kami melakukan sejumlah penyesuaian di proyek pembangunan stasiun kereta bandara karena perlu adanya perhatian khusus terhadap jaringan utilitas di bawah tanah agar operasional bandara secara keseluruhan tetap berjalan lancar,” tambah Budi Karya Sumadi.

Proyek lain yang tengah dalam tahap perencanaan adalah people mover system yang menghubungkan Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3. People mover system yang akan digunakan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta berjenis automated guideway transit dengan total panjang lintasan 3,7 km.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement