Selasa 12 May 2015 22:02 WIB

Rupiah Masih Melempem

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Indira Rezkisari
  Petugas menghitung uang pecahan rupiah di layanan nasabah Bank BNI, Jakarta, Jumat (13/3).
Foto: Antara
Petugas menghitung uang pecahan rupiah di layanan nasabah Bank BNI, Jakarta, Jumat (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurs rupiah terhadap dolar AS masih belum sesuai ekspektasi. Rupiah masih melemah di saat laju dolar AS melemah terhadap euro.

Kepala Riset NongHyup Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, harapan akan berlanjutnya laju rupiah kembali sirna. Padahal, laju dolar AS sedang mengalami pelemahan terhadap euro dan sejumlah mata uang lainnya. Akan tetapi, oleh karena pelaku pasar berpandangan bahwa dengan turunnya suku bunga PBoC rate, ekonomi China masih dalam perlambatan maka pelaku pasar pun kembali melepas yuan dan berimbas pada rupiah.

Menurut Reza, meski laju dolar AS sedang melemah namun, juga diikuti dengan penurunan pada yuan. Sebelumnya disampaikan, seiring dengan penguatan mata uang Asia memberikan sentimen positif pada laju rupiah dan diharapkan masih adanya penguatan lanjutan. Sentimen-sentimen yang ada dan potensi pembalikan arah masih harus tetap dicermati.

Dia menuturkan, laju rupiah di bawah target level support 13.125. Laju rupiah kembali bervariatif sehingga membuat kembali peluang pelemahan lanjutan jika sentimen yang ada tidak cukup kuat untuk membuat laju rupiah berbalik positif. Rupiah bergerak di kisaran Rp 13.215-13.198 (kurs tengah BI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement