REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap pemerintah segera menyudahi kegaduhan domestik yang terjadi, sehingga mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi yang anjlok di kuartal I-2015.
"Perlambatan ekonomi kuartal I kurang menguntungkan bagi roda perekonomian domestik. Dunia usaha pun menilai bahwa kondisi itu diakibatkan oleh beberapa kegaduhan domestik yang sangat mempengaruhi iklim usaha," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah, Natsir Mansyur melalui keterangan tertulis, Jakarta, Senin (11/5).
Natsir berharap pemerintah segera dapat menyelesaikan urusan-urusan politik, sosial, dan keamanan. Natsir menambahkan, selain penyerapan anggaran Kementerian/Lembaga, masalah politik juga secara tidak langsung mempengaruhi perekonomian domestik, misalnya masalah Komisi Pemberantasan Korupsi versus Kepolisian RI.
"Perputaran uang yang menguap diperkirakan mencapai Rp 5 triliun per hari karena kegaduhan-kegaduhan itu, yang membuat ekonomi tidak bisa mencapai target pertumbuhan 5,3 persen," kata dia lagi.
Perekonomian diperparah karena kenaikan kurs dollar AS secara signifikan. Konsekuensinya, indeks saham dan daya beli masyarakat menurun. Selain itu, Natsir mengatakan perizinan yang tumpang tindah pun menjadi penyebab turunnya perekonomian dan mengganggu kenyamanan dalam berusaha.