Sabtu 09 May 2015 14:16 WIB

Legislator Desak Pemerintah Percepat Proses Tender Infrastruktur

Infrastruktur Transportasi Massal: Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Kamis (26/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Infrastruktur Transportasi Massal: Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Kamis (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Anggota Komisi XI DPR RI Michael Jeno mendesak pemerintah untuk mempercepat proses tender terutama dalam pembangunan berbagai proyek infrastruktur sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah melalui belanja pemerintah. Ada dana yang bersumber dari pengalihan subsidi yang nilainya mencapai Rp 300 triliun," kata Michael Jeno disela kunjungan ke Pontianak, Sabtu (9/5).

Berdasarkan rilis dari BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2015 tumbuh 4,71 persen. Menurut dia, dana sebesar Rp 300 triliun itu merupakan hasil dari pengurangan subsidi bahan bakar minyak tahun lalu.

"Agar dana tersebut segera digunakan, maka proses persiapan administrasi dan tender harus dipercepat tapi tetap dikawal agar tidak disalahgunakan," kata politisi PDI Perjuangan dari Kalbar itu.

Ia melanjutkan, kalau cepat dilaksanakan, diharapkan pada triwulan kedua pertumbuhan ekonomi meningkat. Kalbar, ujar dia, termasuk dalam proyek prioritas untuk pembangunan infrastruktur.

"Selain tender, status lahan juga dapat menghambat pelaksanaan proyek, tetapi jangan sampai terhambat," ujar dia.

Ia yakin kalau terealisasi dapat memacu pertumbuhan ekonomi semester mendatang. Untuk mendukung investasi masuk ke Kalbar, pemerintah telah melakukan reformasi besar-besaran dari sisi perizinan investasi. "Konsumsi dalam negeri, juga diharapkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Ia optimistis, dengan berbagai upaya tersebut, target pertumbuhan ekonomi tahun 2015 sebesar 5,7 persen bakal tercapai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement