Jumat 08 May 2015 15:32 WIB

INDEF: Pemerintah tak Dewasa Sikapi Perlambatan Ekonomi

Rep: Sonia Fitri/ Red: Satya Festiani
Direktur Institute for Developement of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati (kanan).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Direktur Institute for Developement of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun faktor ekonomi global yang tengah melemah menjadi salah satu faktor penyebab perekonomian nasional lemah, pemerintah dinilai tak bijak dan tak dewasa karena melulu menyalahkan faktor tersebut.

"Target yang terlalu ambisius dan sibuk mencari kambing hitam atas kondisi ekonomi saat ini tak boleh diteruskan," kata Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati dalam konferensi pers dengan tema: "Lampu Kuning Ekonomi Indonesia Triwulan I 2015" pada Jumat (8/5).

Sebab seharusnya, kata dia, pemerintah berkaca untuk memperbaiki lemahnya koordinasi kebijakan antar sektor serta ketiadaan kalkulasi kebijakan ekonomi yang tidak tepat berakibat memukul daya beli masyarakat.

Dikatakannya, pemerintah tidak sigap mengantisipasi beragam rintangan bahkan tampak tak melakukan apa-apa karena tidak ada kebijakan atau terobosan apapun yang dapat menjadi solusi penurunan kinerja dunia usaha. Dalam hal ini, lemahnya kepemimpinan juga disebut-sebut jadi penyebab utama di samping adanya transisi pemerintahan yang masih berlangsung serta kendala perombakan susunan kementerian.

Sementara dari faktor eksternal, pelemahan ekonomi global dan potensi pemulihan ekonomi di Amerika Serikat membuat Bank Indonesia (BI) merespons dengan terlalu khawatir. "BI takut terjadi capital outflow jika tappering off dilakukan AS mengakibatkan kebijakan moneter yang kuat," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement