REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan kredit sektor perikanan dan kelautan sebesar Rp 2,5 triliun. Total penyaluran kredit sektor tersebut ditargetkan sebesar Rp 7,3 triliun per akhir 2015.
Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam mengatakan, secara nominal, pembiayaan Bank BRI kepada sektor kelautan dan perikanan selama 2010–2013 tercatat meningkat sebesar Rp 2,5 triliun, yakni dari Rp 1,1 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp 3,6 triliun pada 2013. Selanjutnya, tumbuh sebesar 33 persen atau meningkat menjadi Rp 4,8 triliun di tahun 2014.
"Dan untuk tahun 2015 ini, Bank BRI berkomitmen sekaligus optimis mampu menumbuhkan kreditnya untuk sektor kelautan dan perikanan sebesar 52 persen, atau tumbuh minimal sebesar Rp2,5 triliun,” jelas Asmawi dalam acara peluncuran program Jaring di kantor pusat OJK Jakarta, Kamis (7/5).
Asmawi menerangkan, Bank BRI sebagai bank yang memiliki core business sektor UMKM menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh kebijakan pemerintah di bidang kedaulatan pangan, termasuk di dalamnya adalah sektor kemaritiman khususnya kelautan dan perikanan.
Dengan kekuatan lebih dari 10.000 unit kerja, ditambah lebih dari 20.000 agen BRILink, lanjutnya, Bank BRI siap memberikan akses perbankan terbaik bagi para petani, nelayan, dan mitra usaha yang bergerak di sektor Kelautan dan Perikanan.
Salah satu bentuk nyata komitmen di atas, Bank BRI segera menghadirkan Teras BRI Kapal sebagai layanan perbankan canggih di atas kapal, yang mampu menjangkau daerah-daerah remote dan pesisir kepulauan di seluruh Indonesia.
Hingga saat ini, Bank BRI telah menyalurkan pinjaman di sektor kelautan dan perikanan mulai dari hulu hingga ke hilir, seperti pembiayaan pada sektor perikanan budidaya, perikanan tangkap, ekstraksi garam, industri pengolahan hasil laut, industri pembuatan kapal, perdagangan hasil laut, pembiayaan cold storage, dan lain-lain.
Asmawi menjelaskan, BRI mendukung program JARING dari OJK yg bertujuan untuk membangun kemandirian bangsa dibidang kemaritiman, dengan meningkatkan kredit sektor kelautan dan perikanan.
Menurutnya, komitmen BRI tersebut ditujukan dengan sasaran penerima kredit adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Mitra usaha diprioritaskan yang mempunyai kemitraan dengan debitur mikro dan kecil di sektor kelautan dan perikanan, dengan total target debitur sejumlah 10.000 debitur.
"Rencana penyaluran pinjaman BRI pada program Jaring ini nantinya akan disalurkan pada sentra-sentra perikanan terutama di pesisir pantai Jawa, Indonesia bagian timur mulai dari Sulawesi, Maluku, Papua dan lain-lain," imbuhnya.