Rabu 06 May 2015 03:54 WIB

Awal 2015, Pebisnis Lebih Pesimis Dibandingkan Akhir Tahun Lalu

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala BPS Suryamin (tengah), didampingi Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Wynandin Imawan (kiri), dan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Suharyanto memaparkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I, Jakarta, Selasa (5/5).(Republika/Yasin Habibi
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Kepala BPS Suryamin (tengah), didampingi Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Wynandin Imawan (kiri), dan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Suharyanto memaparkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I, Jakarta, Selasa (5/5).(Republika/Yasin Habibi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan I 2015 dilaporkan sebesar 96,30, yang berarti kondisi bisnis ini menurun dari kuartal sebelumnya. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyebut, angka ini menunjukkan bahwa pelaku bisnis lebih pesimis jika dibandingkan dengan kuartal IV 2014, dengan nilai ITB 104,07.

Lebih lanjut Suryamin menyebut, penurunan kondisi bisnis pada triwulan I 2015 terjadi pada 10 lapangan usaha, sedangkan 7 lapangan usaha lainnya mengalami peningkatan kondisi bisnis. Penurunan terendah terjadi pada larangan usaha pertambangan dan penggalian, dengan nilai ITB sebesar 87,16. Sedangkan peningkatan kondisi bisnis tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan nilai ITB 106,75.

"Kondisi bisnis kuartal I menurun karena adanya penurunan pendapatan perusahaan kapasitas produksi atau usaha, dan rata-rata jumlah jam kerja," jelas Suryamin.

Sedangkan nilai ITB pada kuartal II 2015 nanti diprediksi sebesar 109,65 di mana berarti kondisi bisnis diperkirakan akan meningkat dibandingkan kuartal sebelumya. Tingkat optimisme pelaku bisnis diperkirakan lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal 1 2015.

Kondisi bisnis pada kuartal II nanti diperkirakan mengalami peningkatan, kecuali pertambangan dan penggalian yang justru menurun. Peningkatan bisnis tertinggi diperkirakan terjadi pada lapangan usaha jasa perusahaan, dan peningkatan terendah diperkirakan pada lapangan usaha informasi dan komunikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement