Selasa 05 May 2015 17:54 WIB

Citilink Berencana IPO 2016

Rep: c84/ Red: Dwi Murdaningsih
Pesawat milik maskapai penerbangan Citilink terparkir usai mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (13/4). (Prayogi/Republika)
Foto: Republika/Prayogi
Pesawat milik maskapai penerbangan Citilink terparkir usai mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (13/4). (Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai penerbangan low cost carrier (LCC), PT Citilink Indonesia menargetkan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana pada 2016 mendatang. Sejumlah persiapan terus digembleng anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) itu menyambut IPO 2016.

"2016 kita bisa menjadi pemilik Citilink, tapi harus bekerja keras dengan mencari profit. Perbaikan pelayanan yang bersih serta keberadaan pesawat baru hingga on time performence menjadi kriteria yang wajib dipenuhi untuk memuaskan para penumpang," ujar Direktur Komersial Citilink Hans Nugroho, Selasa (5/5).

Meski begitu, Hans mengatakan, niat Citilink memasuki IPO baru akan dilakukan di papan pengembangan atau second board. Hal ini ia katakan, lantaran pihaknya saat ini belum dapat memenuhi persyaratan tiga tahun menghasilkan laba bersih berturut-turut untuk dapat melantai di papan utama.  

Sebagai langkah awal, Hans mengatakan pihaknya akan melakukan prosedur untuk mendapatkan nilai atas saham dari suatu perusahaan atau yang lebih dikenal dengan valuasi saham. Menurutnya, hal ini dapat berguna untuk menentukan berapa besaran  saham yang akan dilepas ke publik termasuk target perolehan di dalamnya. Hingga saat ini, ia mengaku belum dapat membeberkan berapa besar saham yang akan dilepas ke publik dan berapa target perolehan dananya.

Hans melanjutkan, dengan membidik IPO, sudah sepatutnya tingkat profesionalisme mau tidak mau harus benar-benar ditingkat karena akan bertanggung jawab penuh terhadap publik. Hans melanjutkan, pihaknya akan memanfaatkan dana hasil IPO itu untuk adanya penambahan armada baru dan juga melunasi utang usaha, sedangkan sisanya dialokasikan untuk modal usaha. Meski demikian, ia belum dapat membeberkan berapa besar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement