REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Harga minyak mentah yang menurun mulai memberi dampak pada perekonomian di beberapa negara besar. Salah satunya AS, yang pada investasi minyak dan sektor gasnya sudah mulai terpengaruh.
Namun, AS tetap menyatakan keadaan tersebut menyebabkan tagihan daya menjadi lebih murah. Akibatnya, tingkat belanja konsumen di Amerika bisa meningkat.
Pertumbuhan pembelanjaan konsumen diperlambat kepada satu peningkatan tahunan 1.9% di kuartal pertama, turun dari 4.4% setelah 2014. Namun, cuaca juga mempengaruhi laju perekonomian AS.
Di siai lain, beberapa analis memprediksi perekonomian AS akan segar kembali dengan cepat. Prediksi tersebut kemungkinan akan terjadi di kuartal kedua dan triwulan ketiga 2015.
Tetapi data terbaru untuk penjualan eceran, pembangunan rumah, dan investasi bisnis tidak kuat. Hal tersebut tentunya mematahkan prediksi Wall Street mengenai proyeksi kenaikan suku bunga AS pada Juni ini. Namun bisa terjadi pada September karena banyak data ekonomi AS yang buruk.