REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi jual investor asing kembali memberikan tekanan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia.
Analis First Capital David Sutyanto mengatakan, IHSG kembali mengalami tekanan jual dari Investor asing. Pada penutupan hari ini terbentuk pola black candle yang berpotensi melanjutkan pelemahan esok hari. Indikator MACD masih melemah. Oscillator seperti RSI dan Stochastic masih berada di area oversold. IHSG telah death cross dengan MA 100 hari yang menunjukkan tren bullish sejak awal tahun berakhir.
''Support IHSG berada di level 5000 dengan resisten di 5200,'' kata dia kepada Republika, Rabu (29/4) sore.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menunjukkan tren negatif. Pada perdagangan saham hari ini, Rabu (29/4) IHSG ditutup meluncur 136,59 poin atau turun 2,61 persen ke level 5.105,56.
LQ 45 atau 45 saham unggulan juga merosot 31,36 poin atau 3,45 persen ke level 877,29.