Selasa 28 Apr 2015 05:00 WIB
Petral bubar

Pembubaran Petral Ada Kaitannya dengan Penghapusan Premium?

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Premium habis - ilustrasi
Premium habis - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana PT Pertamina (persero) untuk membubarkan Petral disebut sebagai upaya untuk memperbaiki lagi tata kelola migas negeri ini. Sebelumnya, Petral atau Pertamina Energy Trading Limited santer disebut-sebut berkaitan dengan keberadaan mafia migas.

Namun, berita pembubaran Petral yang dihembuskan oleh Pertamina dan pemerintah beberapa pekan terakhir berbarengan dengan peluncuran produk baru Pertamina, Pertalite. Kondisi ini lantas menimbulkan analisis berbeda.

“Sesungguhnya kami melihat adanya paket kebijakan menghapus RON88 (Premium) dengan penghapusan Petral bertujuan untuk menghapus BBM Premium, supaya Pertalite bisa masuk pasar. Inilah tujuan penutupan Petral,” ujar Ferdinand Hutahaean, Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, Senin (27/4)

Ferdinand menyampaikan, kebijakan Pertamina untuk menutup Petral tidak akan mempengaruhi importasi BBM. Impor BBM diperkirakan akan tetap tinggi, dan bahkan diprediksi akan meningkat sesuai kebutuhan untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi.

“Kenapa demikian, karena arah bisnis Pertamina akan mengurangi produksi kilang minyaknya dan memperbesar suplai BBM melalui impor,” jelas Ferdinand.

Lebih lanjut dia mengatakan, pernyataan dari pemerintah maupun parlemen yang memberikan arahan kepada Pertamina untuk tetap menyediakan Premium hanyalah sebatas pernyataan untuk menghibur rakyat.

“Dengan penutupan Petral, Pertamina akan berdalih kesulitan memenuhi kebutuhan Premium (RON88) dan menggantinya dengan RON90,” lanjutnya Ferdinand.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement