REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Harga properti di Dubai sepertinya tidak sama dengan tren harga properti di Indonesia. Harga properti di Dubai dipreksi masih akan turun satu hingga lima persen hingga pertengahan 2015 dan akan kembali stabil di semester ke dua.
Dalam laporan prediksi properti Dubai, Deloitte Financial Advisory menyampaikan, keterjangkauan perumahan baik oleh warga lokal dan asing akan mendapat perhatian di 2015 ini, demikian dilansir Arabian News, Sabtu (25/4).
Managing Director Deloitte Corporate Finance Limited Robin Williamson mengatakan, pasar properti Dubai kembali mengalami perubahan dengan pertumbuhan modal di beberapa area.
"Pertumbuhan stabil dan berkelanjutan akan terlihat untuk jangka menengah. Kondisi ini akan meningatkan keyakinan investor yang tentu akan menguntungkan pasar properti Dubai," demikian ditulis Delloit.
Deloitte menyampaikan transaksi properti melambat pada level stabil, merefleksikan tren jangka panjang, dan transaksi masih akan berlanjut hingga 2015.
Di laporan ini juga disampaikan investor asing masih akan menentukan permintaan, tapi volume transaksi mungkin akan dipengaruhi stabilitas Mesir serta isu politik ekonomi Rusia.