Jumat 24 Apr 2015 21:34 WIB

Butuh Tambahan Modal, Waskita Karya Right Issue Juni Nanti

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Waskita Karya, salah satu BUMN di bidang jasa konstruksi.
PT Waskita Karya, salah satu BUMN di bidang jasa konstruksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Demi mewujudkan sejumlah proyek infrastruktur berupa jalan tol di Jawa (trans Jawa) dan Sumatra (trans Sumatra), PT Waskita Karya (Persero) Tbk., membutuhkan tambahan modal sebesar Rp 5,341 triliun.

Direktur Utama Waksita Karya M. Cholid mengatakan, kebutuhan tambahan modal ini rencananya akan diperoleh dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3,5 triliun, dan dana publik Rp 1,8 triliun.

“Total investasi tahun ini sebesar Rp 21,363 triliun. Kalau perbandingan ekuitas dibanding hutang harus 25:75, maka kebutuhan tambahan modal untuk tahun ini sebesar Rp 5,341 triliun,” kata Cholid, dalam rapat Kerja dengan Komisi VI DPR-RI, Jumat (24/4).

Kebutuhan tambahan ekuitas akan disokong dari PMN dan right issue. Rencananya, perdagangan HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) akan dimulai pada 15 Juni 2015, dan perdagangan berakhir pada 22 Juni 2015.

Pemerintah memastikan tidak akan ada delusi dengan penerbitan saham terbatas ini. Pemerintah akan menjaga kepemilikan saham sebesar 67,76 persen. Saham yang dilepas maksimal 28,75 persen.

Dalam paparannya, proyek-proyek yang akan digarap Waskita Karya tahun ini yakni, proyek ruas jalan tol dengan total nilai investasi Rp 12,646 triliun, proyek transmisi 500 KV Sumatera dengan nilai investasi Rp 5,248 triliun, proyek Legundi-Bunder dengan nilai investasi Rp 1,84 triliun, serta proyek Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dengan nilai investasi Rp 1,629 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement