Jumat 24 Apr 2015 21:06 WIB

Kredit Bank Mandiri Capai Rp 532,8 Triliun

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin memberikan paparannya dalam ramah tamah dengan para pemimpin redaksi di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (11/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin memberikan paparannya dalam ramah tamah dengan para pemimpin redaksi di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -– Penyaluran kredit Bank Mandiri tumbuh di atas rata-rata industri, yaitu sebesar 13,3 persen. Angkanya dari Rp 470,4 triliun pada kuartal I Tahun 2014 menjadi Rp 532,8 triliun pada kuartal I tahun 2015.

Secara sektoral, komposisi penyaluran kredit terbesar yaitu 86,3 persen adalah untuk sektor produktif sedangkan 13,7 persen disalurkan ke sektor konsumer dari total kredit(bank only). Bank Mandiri juga memberikan perhatian yang tinggi terhadap pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Pada kuartal I tahun 2015, Bank Mandiri telah menyalurkan Rp 72,397 triliun ke sektor ini. Jumlah itu naik 12,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 64,589 triliun.

Komitmen Mandiri dalam mengoptimalkan fungsi intermediasi juga mendorong kinerja perseroan menjadi semakin solid. Sampai akhir Maret 2015, Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 5,1 triliun, naik 4,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 4,9 triliun.

“Kami bersyukur meski berada di tengah tekanan perekonomian global yang sangat ketat, Bank Mandiri tetap dapat menunjukkan kinerja yang baik. Hal ini didukung oleh komitmen , kerja cerdas dan ikhlas seluruh komponen Bank Mandiri dan tentunya orientasi kami yang selalu kami tujukan untuk nasabah sehingga Bank Mandiri menjadi bank utama dalam melakukan berbagai transaksi keuangan,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin, Jumat (24/4) sore.

Pencapaian tersebut menghasilkan pertumbuhan aset yang berkualitas. Sampai akhir Maret 2015, aset Bank Mandiri mencapai Rp 868,3 triliun atau tumbuh 19 persen dibandingkan total aset pada Maret 2014 sebesar Rp 729,5 triliun. Kualitas kredit masih dapat terjaga dengan NPL dibawah satu persen.

Ekspansi bisnis yang terus dilakukan juga tetap didukung dengan fundamental yang kuat dimana tingkat kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) tetap terjaga baik, yaitu meningkat dari 16,15 persen menjadi 17,87 persen.

Menurut Budi, kepercayaan masyarakat kepada Bank Mandiri juga semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan naiknya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp 628,7 triliun pada akhir Maret 2015 dari Rp 531,6 triliun pada tahun sebelumnya. Dari pencapaian tersebut, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp 372 triliun, yang terutama didorong oleh  peningkatan giro sebesar Rp 30,7 triliun hingga mencapai Rp 141,49 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement