Kamis 23 Apr 2015 18:11 WIB

Kepala BKPM Apresiasi Penguatan Kerja Sama Investasi Indonesia-Cina

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dan Menteri ESDM Sudirman Said memberikan keterangan terkait pelaksanaan
Foto: Republika/Prayogi
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dan Menteri ESDM Sudirman Said memberikan keterangan terkait pelaksanaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat tren realisasi investasi China di Indonesia semakin meningkat dari 297 juta dolar AS pada tahun 2013, menjadi 800 juta dolar AS tahun 2014.

Pada triwulan ke empat tahun 2014, realisasi investasi China sebesar 471 juta dolar AS, menempatkan China di peringkat ke empat di Indonesia. Dengan peningkatan tren tersebut, diharapkan semakin banyak investor China yang merealisasikan investasinya di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dalam peresmian Forum Kerjasama Perdagangan dan Investasi Indonesia – Tiongkok di Jakarta hari ini (23/4) yang diinisiasi oleh Lembaga Kerjasama Ekonomi, Sosial dan Budaya Indonesia-Tiongkok.

“Pada saat kunjungan Presiden Jokowi ke China bulan lalu, Presiden Xi Jinping telah menyatakan komitmennya untuk mendorong investasi China ke Indonesia. Kehadiran Forum Kerjasama Perdagangan dan Investasi Indonesia – China ini merupakan inisiatif yang sangat tepat atas komitmen tersebut, kita harapkan hubungan ekonomi antar kedua negara akan semakin kuat,” ujar Franky dalam siaran pers, Kamis (23/4).

Franky berharap melalui Forum Kerjasama tersebut, realisasi investasi China di Indonesia dapat ditingkatkan. Terutama dari perusahaan-perusahaan China yang telah memiliki rencana investasi. Selama dua Periode 2005 - 2014, nilai rencana investasi China tercatat sebesar 24,27 milyar dolar AS. Namun yang direalisasikan hanya 1,80 milyar dolar AS, atau sekitar 7 persen dari total rencana investasi China di Indonesia.

Dalam lima tahun terakhir, sektor terbesar investasi China di Indonesia adalah sektor utilitas yaitu listrik, air, dan gas yang mencakup 23 persen. Selanjutnya 21 persen di sektor pertambangan, dan 16 persen di industri logam, mesin, elektronik. Dari segi wilayah, 52 persen investasi China direalisasikan di luar Pulau Jawa. Diharapkan semakin banyak lagi investasi China di luar Pulau Jawa.

Untuk mendukung komitmen Pemerintah mendorong investasi di luar Jawa, Franky mengatakan Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan dan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan di seluruh Indonesia. Empat free trade zones telah dikembangkan di Sabang, Batam, Bintan, dan Karimun. Kawasan tersebut dilengkapi dengan bandara, pelabuhan, jalan tol, dan kawasan industri. Delapan kawasan ekonomi khusus (KEK) telah dibangun beserta infrastruktur pendukungnya dengan fokus sektor pengembangan yang berbeda. Sebanyak 15 kawasan industri akan dikembangkan hingga tahun 2019 untuk melengkapi 79 kawasan industri yang saat ini beroperasi di Indonesia. Franky juga menyampaikan komitmen BKPM untuk memfasilitasi investor China baik yang telah maupun akan berinvestasi di Indonesia.

“Kami telah membentuk tim marketing investasi khusus China untuk meningkatkan pelayanan kepada investor China. Selain itu, kami berencana akan membuka kantor perwakilan BKPM atau Indonesia Investment Promotion Centre di China. BKPM dan Kedutaaan Besar Republik Indonesia di Beijing siap membantu para investor China untuk meningkatkan investasi di Indonesia,” pungkas Franky.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement