Rabu 22 Apr 2015 07:55 WIB

Pengusaha Mesir Tertarik Komoditas Ekspor Indonesia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Indah Wulandari
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel
Foto: ROL/Casilda Amilah
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Perdagangan menerima komitmen kerja sama perdagangan dari Delegasi Pengusaha Mesir, yang tergabung dalam Egyptian-Indonesia Business Council (EIBC).

Para pengusaha Mesir mengincar sejumlah komoditas seperti kendaraan bermotor, produk makanan hasil laut, aki mobil, makanan olahan, suku cadang, dan furniture.

"Saya minta EIBC menjadi garda dapat menjadi garda depan untuk mempromosikan produk-produk ekspor Indonesia kepada konsumen di Mesir," ujar Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (22/4).

Rachmat mengatakan, pada Desember 2014 para pengusaha Mesir tersebut telah datang ke Indonesia untuk melakukan misi dagang.

Dalam kesempatan tersebut, Mesir telah mencatatkan transaksi misi dagang sebesar 41,25 juta dolar AS.

Selain itu, perusahaan Pyramid Glass Egypt juga berhasil menggandeng BBC Glass di Tangerang untuk joint venture pendirian pabrik glassware di Mesir dengan nilai investasi 9 juta dolar AS.

"Komitmen ini menunjukkan besarnya perhatian Mesir terhadap Indonesia sebagai salah satu mitra dagang terbesar," kata Rachmat.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan, Mesir merupakan pasar yang potensial bagi Indonesia untuk produk makanan olahan, fesyen muslim, ban, dan suku cadang kendaraan bermotor.

Selain itu, posisi negara tersebut sangat strategis karena menjadi pintu gerbang ke benua Asia, Afrika, dan Eropa.

Berdasarkan data Badan Pusat Strategis, perdagangan Indonesia-Mesir pada 2014 mencapai 1,49 miliar dolar AS dengan surplus 1,2 miliar dolar AS untuk Indonesia.

Nilai ekspor Indonesia ke Mesir pada periode Januari sampai Februari 2015 tercatat sebesar 209,25 juta dolar AS. Sementara, nilai impor tercatat sebesar 14,80 juta dolar, sehingga Indonesia membukukan surplus senilai 194,44 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement