Selasa 21 Apr 2015 11:18 WIB

UOB dan Badan Penanaman Modal Asing Vietnam Tanda Tangani MOU

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
Gedung Bank UOB Indonesia
Gedung Bank UOB Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- United Overseas Bank (UOB) dan Badan Penanaman Modal Asing Vietnam menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di Vietnam, Jumat (17/4). MoU tersebut bertujuan untuk meningkatan investasi asing langsung (FDI) dan perdagangan antara Vietnam dan Asia Tenggara. Selain itu, membantu pebisnis berinvestasi di kota-kota yang bertumbuh pesat di Da Nang dan Phu Quoc Ho Chi Minh City.

Penandatanganan MoU disaksikan oleh Menteri dari Singapura dan Vietnam, Lim Hng Kiang, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura dan Bui Quang Vinh, Menteri Perencanaan dan Investasi Vietnam.

MoU tersebut merupakan kolaborasi pertama kali yang dilakukan oleh Badan Penanaman Modal Vietnam dengan Bank. Badan Penanaman Modal Asing Vietnam merupakan lembaga yang berada dibawah wewenang Menteri Perencanaan dan Investasi Vietnam dan bertugas untuk mendukung FDI ke Vietnam serta membantu perusahaan Vietnam yang akan ekspansi ke luar negeri.

Melalui penandatanganan MOU, Badan Penanaman Modal Asing Vietnam akan membantu nasabah UOB yang berencana untuk ekspansi ke daerah-daerah investasi di Vietnam seperti di kota Ho Chi Minh City dan Hanoi, serta beberapa kota yang berkembang pesat seperti Da Nang, Phu Quoc, Can Tho dan Hai Phong.

Executive Director UOB Vietnam Thng Tien Tat mengatakan, Vietnam telah menjadi tujuan investasi yang menarik bagi perusahaan-perusahaan Asia yang ingin berekspansi lebih dalam guna memenuhi pertumbuhan populasi kelas atas. The UOB Asian Enterprise Survey 1 menunjukkan satu dari empat perusahaan Asia berencana untuk ekspansi ke Vietnam tahun ini, menjadikan Vietnam sebagai salah satu negara tujuan investasi di kawasan regional.

“Saat ini, kenaikan pendapatan, terutama di kelas menengah telah meningkatkan daya belanja, merubah pola konsumsi dan menciptakan harapan tinggi. Populasi urban Vietnam menciptakan peluang usaha bagi perusahaan Asia, terutama di sektor manufaktur, agrikultur, tourism dan sektor minyak dan gas” ujar Thng Tien Tat dalam siaran pers, Selasa (21/4).

Melalui MOU tersebut, lanjut Thng Tien Tat, perubahan tren yang terjadi diharapkan memberikan peluang bisnis bagi perusahaan dikawasan regional menjadi lebih terbuka. MoU tersebut menggabungkan kekuatan UOB di kawasan regional yang telah dirintis sejak lama dan hubungan yang dimiliki Badan Penanaman Modal Asing Vietnam untuk membantu bisnis mewujudkan ambisi regional.

Berdasarkan MOU, Badan Penanaman Modal Asing Vietnam dan UOB akan melayani kebutuhan delegasi pebisnis, memberikan referensi bisnis dan menyelenggarakan event industri bagi perusahaan-perusahaan yang berminat melakukan ekspansi ke Vietnam.

UOB juga akan bekerjasama erat dengan Badan Penanaman Modal Asing Vietnam untuk membantu perusahaan Vietnam dan perusahaan Asia Tenggara menangkap peluang bisnis regional melalui layanan UOB FDI Advisory Unit. Layanan tersebut dibentuk khusus untuk membantu perusahaan-perusahaan yang akan berekspansi dan berinvestasi di kawasan regional. Melalui unit tersebut, pebisnis mendapatkan akses kepada beragam produk korporasi perbankan serta jaringan dengan beragam lembaga negara, asosiasi bisnis dan penyedia jasa professional di kawasan regional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement