REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap euro pada Senin (Selasa pagi WIB, 21/4), di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa Yunani bisa gagal bayar atau "default" pada utangnya dalam waktu beberapa bulan.
Pejabat Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan Yunani telah terjebak dalam negosiasi dengan IMF dan mitra zona euro tentang reformasi ekonomi yang diperlukan oleh pemberi pinjaman global, untuk mendapatkan lebih banyak bantuan guna memecahkan masalah beban utangnya.
Poul Thomsen, Direktur Departemen Eropa IMF, mengatakan pada Senin bahwa "Beban pembayaran kembali (pelunasan) yang datang untuk Yunani sangat besar. Kita harus mencapai kesepakatan terlebih dahulu sehingga bantuan pinjaman lebih lanjut dapat dibayarkan." Dia menambahkan bahwa meremehkan risiko-risiko akan mengakibatkan Yunani meninggalkan zona euro.
Euro turun 0,6 persen terhadap greenback selama sesi. Dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,44 persen menjadi 97,953 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,0734 dolar dari 1,0794 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4903 dolar dari 1,4961 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,7720 dolar dari 0,7778 dolar.
Dolar AS dibeli 119,31 yen Jepang, lebih tinggi dari 118,77 yen pada sesi sebelumnya. Greenback naik ke 0,9564 franc Swiss dari 0,9528 franc Swiss, dan menurun menjadi 1,2232 dolar Kanada dari 1,2241 dolar Kanada.