REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan volume transaksi kartu debit dan kartu kredit mencapai 20-25 persen di akhir tahun 2015. Salah satu langkahnya melalui promo yang bekerja sama dengan Sushi Tei Indonesia.
Direktur Costumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan program tersebut diharapkan mampu mendorong pertumbuhan transaksi Bank Mandiri. Hingga Desember 2014, total transaksi menggunakan kartu debit Bank Mandiri mencapai 61,9 juta transaksi dengan volume sebesar Rp 45 triliun. Jumlah tersebut naik 26 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sementara, transaksi menggunakan kartu debit Bank Mandiri hingga akhir Desember 2014 tercatat sebanyak 32 juta transaksi dan sales volume sebesar Rp 27 triliun atau naik 29 persen dibandingkan akhir Desember 2013.
“Targetnya sampai akhir tahun volume transaksi debet sekitar Rp 55-58 triliun, volume kredit sekitar Rp 31-32 triliun,” kata Hery di Jakarta, Rabu (15/4).
Dia menambahkan, Bank Mandiri akan terus bersinergi dengan merchant-merchant yang telah memiliki basis pelanggan yang kuat. Tujuannya untuk mengembangkan berbagai program promosi yang dapat memberikan nilai tambah bagi nasabah yang telah menempatkan dana dan bertransaksi di jaringan Bank Mandiri.
Menurutnya, animo nasabah dengan adanya promo dengan Sushi Tei Indonesia cukup tinggi. Hal itu terbukti dengan nilai rata-rata transaksi per bulan pengguna kartu debit dan kartu kredit Bank Mandiri pada satu bulan pertama promo meningkat 5,5 kali dibandingkan rata-rata tahun 2014.
Melalui kerjasam tersebut, Bank Mandiri ingin menaikkan volume transaksi debit card dan kredit card karena costumer akan semakin sering menggesek kartu. Hery mencatat peningkatan cukup signifikan dari pengguna fiesta poin, yang mencapai 800 ribu nasabah pada akhir 2014.
Dengan bertambahnya transaksi diharapkan dapat menyumbang peningkatan fee based income. Selama ini, transaksi dari kartu edisi Mandiri selama satu bulan bisa menyumbang Rp 1 miliar fee based income. Selama setahun bisa mencapai Rp 1,2 triliun.